Mohon tunggu...
Binti Rosyidatul Maulida Zuhri
Binti Rosyidatul Maulida Zuhri Mohon Tunggu... Universitas Jember

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Kemacetan Kota Surabaya: Masalah Ekonomi yang Tak Pernah Usai

25 September 2025   06:45 Diperbarui: 25 September 2025   06:45 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Surabaya harus terkoneksi dengan kawasan Gerbangkertosusila (Gresik--Bangkalan--Mojokerto--Surabaya--Sidoarjo--Lamongan) melalui sistem angkutan massal terpadu, bukan hanya dalam kota.

2. Penerapan Electronic Road Pricing (ERP)

Jalan-jalan utama seperti Ahmad Yani, Darmo, dan Tunjungan bisa menjadi pilot project ERP untuk membatasi kendaraan pribadi.

3. Park and Ride System

Sediakan kantong parkir besar di pinggir kota (misalnya Waru, Benowo, Rungkut) lalu hubungkan dengan transportasi massal ke pusat kota.

4. Optimalisasi Pelabuhan & Jalur Logistik

Distribusi barang ke/dari Tanjung Perak perlu jalur khusus agar tidak bercampur dengan lalu lintas harian.

5. Kampanye perubahan perilaku

Pemkot dapat memperkuat kampanye carpooling dan penggunaan transportasi publik dengan insentif, misalnya tarif murah untuk pelajar/pekerja.

Kemacetan Surabaya bukan hanya soal lalu lintas, melainkan juga soal ekonomi, lingkungan, dan kualitas hidup warganya. Jika tidak segera ditangani dengan langkah terpadu, kerugian yang ditimbulkan akan terus membengkak.

Surabaya sebenarnya punya modal kuat: kepemimpinan kota yang inovatif, dukungan masyarakat, dan posisi strategis sebagai pusat Jawa Timur. Dengan sinergi kebijakan transportasi publik, pembatasan kendaraan pribadi, serta inovasi teknologi, Surabaya berpeluang menjadi kota besar yang lebih ramah mobilitas dan lebih kompetitif secara ekonomi di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun