Sebagai bagian dari final project mata kuliah Psikologi Belajar, kami, mahasiswa Psikologi Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri, melaksanakan praktek mengajar langsung di SDN Banaran 1 Kota Kediri dengan tema edukasi seks.Â
Pendidikan seks sangat penting diberikan sejak dini, terutama di jenjang sekolah dasar, karena masa ini merupakan periode transisi dari masa kanak-kanak menuju pubertas yang penuh perubahan fisik dan psikologis.Â
Namun, di Indonesia, pendidikan seks masih dianggap tabu dan kurang mendapat perhatian serius, sehingga banyak anak belum memperoleh informasi memadai tentang tubuh, batasan sentuhan, dan cara melindungi diri dari kekerasan seksual.
Kurangnya kesiapan orang tua dan guru dalam menyampaikan materi ini semakin memperparah masalah tersebut. Oleh karena itu, proyek ini menggunakan pendekatan kognitivisme yang mengajak siswa aktif berpikir dan memahami materi sesuai tahap perkembangan mereka.
Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan siswa kelas 5 SD tentang bagian tubuh, jenis sentuhan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan, serta menumbuhkan kesadaran menjaga diri dari risiko kekerasan seksual.Â
Metode pembelajaran interaktif yang digunakan meliputi permainan puzzle dan nyanyian lagu yang menyenangkan, sehingga siswa lebih mudah memahami dan mengingat materi.
Diharapkan siswa tidak hanya memahami materi secara kognitif, tetapi juga mampu menginternalisasi nilai moral dan sosial, sekaligus membantu guru dan sekolah mengembangkan model pendidikan seks yang efektif dan sesuai dengan perkembangan anak di jenjang dasar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI