Mohon tunggu...
Bintang Jayezvara
Bintang Jayezvara Mohon Tunggu... Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Di Balik Layar Tanggap Darurat: Pengalaman Magang Mahasiswa di Unit Humanitarian Save the Children Indonesia

17 Juni 2025   14:36 Diperbarui: 17 Juni 2025   14:36 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jakarta, 10 Juni 2025 — Di balik setiap respons cepat terhadap bencana, ada sistem, pelatihan, dan dokumen yang disiapkan jauh sebelum krisis terjadi. Save the Children Indonesia, melalui unit Humanitarian, berperan penting dalam memastikan bahwa anak-anak tetap terlindungi dan hak-haknya terpenuhi bahkan di tengah situasi darurat.

Unit Humanitarian adalah divisi atau bagian yang menangani kesiapsiagaan dan tanggap darurat dalam situasi bencana, mulai dari perencanaan skenario respons, penguatan kapasitas masyarakat, hingga koordinasi bantuan. Tujuannya bukan hanya merespons saat bencana terjadi, tetapi juga meminimalkan dampak buruknya melalui berbagai upaya preventif.

Salah satu pendekatan yang dilakukan adalah anticipatory action, yaitu tindakan antisipatif berbasis prediksi risiko yang dilakukan sebelum bencana terjadi. Pendekatan ini dapat berupa distribusi bantuan lebih awal,  pelatihan kepada masyarakat terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan penyandang disabilitas , atau pemasangan sistem peringatan dini (Early Warning System / EWS) di wilayah-wilayah yang rentan terjadi bencana alam.

Tahun ini, salah seorang mahasiswa  dari Program Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia mendapatkan kesempatan untuk bergabung di Save the Children Indonesia sebagai Humanitarian Intern. Pengalaman magang ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dalam proses-proses penting di balik layar kesiapsiagaan bencana.

Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa antara lain; menyusun template untuk sistem respons dan peringatan dini (alert system), menggali data dan menyusun case story dari program anticipatory action yang telah dijalankan, mendukung penyusunan materi serta logistik untuk pelatihan tanggap darurat (Emergency Response Training / ER Training) bagi staf internal.

Meski bersifat teknis, pekerjaan ini merupakan fondasi dari kelancaran operasional dalam situasi krisis. Kehadiran mahasiswa magang memberikan dukungan tambahan dalam dokumentasi, pelaporan, serta penguatan sistem administrasi internal. Di sisi lain, mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata bekerja di lingkungan profesional dan menumbuhkan empati serta pemahaman tentang kerja-kerja kemanusiaan.

Program magang ini menerapkan pendekatan learning by doing, memungkinkan mahasiswa belajar langsung dari praktik dan dinamika kerja sehari-hari. Harapannya, pengalaman ini tidak hanya memperkaya pengetahuan individu, tetapi juga membentuk generasi muda yang peduli, tanggap, dan siap berkontribusi dalam memperkuat sistem kemanusiaan di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun