Mohon tunggu...
bintang arcadea
bintang arcadea Mohon Tunggu... mahasiswa

hallo, saya Bintang Arca Dea dari Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Budaya Songkran diThailand

26 Juni 2025   14:09 Diperbarui: 26 Juni 2025   14:09 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber by Gilang Ramadhan

sumber by Gilang Ramadhan
sumber by Gilang Ramadhan

   Songkran merupakan festival tahun baru tradisional Thailand yang sarat makna spiritual dan budaya. Dirayakan setiap 13--15 April, perayaan ini tidak hanya menandai pergantian tahun dalam kalender tradisional Thailand, tetapi juga menjadi momen untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual. Berasal dari kata Sansekerta sakrnti, Songkran memiliki kaitan erat dengan ajaran Buddha dan tradisi masyarakat Thailand yang menghormati keluarga, leluhur, serta lingkungan sekitar.

   Namun, perkembangan zaman membawa perubahan signifikan dalam pelaksanaan Songkran. Tiga praktik utama Upacara Rod Nam Dam Hua, membangun pagoda pasir, dan tradisi menuangkan air mengalami pergeseran makna dari spiritualitas menjadi hiburan dan atraksi pariwisata. Nilai-nilai sakral dalam perayaan ini perlahan tergeser oleh unsur komersial dan kepentingan publik.

   Meski demikian, kegiatan tradisional seperti menyiram air sebagai simbol pembersihan, membersihkan rumah, mandi patung Buddha, serta berkumpul bersama keluarga masih menjadi bagian penting dalam perayaan. Selain itu, Songkran yang digelar di musim panas juga berfungsi sebagai adaptasi budaya terhadap cuaca ekstrem seperti gelombang panas (heat wave).

   Secara keseluruhan, Songkran tetap menjadi identitas budaya penting bagi masyarakat Thailand, meski kini berdiri di antara pelestarian tradisi dan tuntutan modernisasi.

"Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada Gilang Ramadhan selaku narasumber"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun