Demam K-Drama dan K-Pop yang melanda dunia tidak terjadi begitu saja. Di balik talenta para artis Korea, ada peran pemerintah yang mendukung perkembangan industri seni kreatif Korea Selatan.Â
Drama dan musik pop Korea mulai dikembangkan oleh pemerintah Korea Selatan untuk menyelamatkan perekonomian di negaranya akibat krisis finansial '98.
Dikutip dari Kumparan.com, pengembangan industri kreatif menjadi salah satu strategi Kim Dae-Jung, presiden Korea Selatan saat itu, untuk menyerap tenaga kerja dan memulihkan kondisi ekonomi negara. Untuk dapat mengeksporhasil industri kreatif Korea ke negara lain, pemerintah menyediakan pendanaan khusus, hingga insentif pajak (Indradi, 2020).Â
Di tahun 2005, suntikan dana untuk industri kreatif di Korea Selatan mencapai USD 1 miliar. Meski sempat dinilai berisiko, keputusan pemerintah Korea Selatan saat itu nyatanya kini membuahkan hasil. Tahun 2014, industri kreatif Korea Selatan menyumbang USD 11,6 miliar Produk Domestik Bruto (PDB) negara mereka (Indradi, 2020).Â
Dari sini kita bisa melihat dampak yang diterima oleh Korea Selatan dari pengembangan industri kreatif mereka. Tak heran, media Korea mengerahkan usaha terbaik untuk membentuk citra para artisnya agar tetap mendapat tempat di hati masyarakat dunia. Â
Dari sudut pandang kajian media, representasi cantik, tampan, hingga kehidupan romantis yang ditayangkan media melalui drama Korea bukan semata-mata menjadi hiburan, tetapi memiliki kepentingan lain di balik itu.Â
Lewat drama serinya, Korea Selatan juga bisa mengembangkan industri kecantikan hingga pariwisatanya. Adanya kepentingan di balik manisnya tayangan media ini yang kerap luput dari perhatian kita sebagai khalayak.Â