Mohon tunggu...
Bing Sunyata
Bing Sunyata Mohon Tunggu... Teknisi - Male

Pekerja di sebuah industri percetakan kertas (packaging) Tanggal lahir yang tertera disini beda dengan yang di KTP, begitu juga dengan agama. :) Yang benar yang tertera disni. Mengapa KTP tidak dirubah ? Satu aja ..., malas kalau dipingpong.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Si Pango (2)

9 Oktober 2016   17:39 Diperbarui: 9 Oktober 2016   18:04 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar www.telegraph.co.uk

Terkait bentuk tubuh si Pango ini, ada mereka yang terinspirasi untuk membuat tas punggung dengan penampilan "seperti"nya. Terlintas dalam pikiran, bahwa itu akan cukup menarik pula bila dikembangkan untuk helm (meski itu cuma berguna dalam sisi penampilan). Akan keren sepertinya. 

Namun hal yang kiranya lebih penting adalah bila ada yang ingin membuat sebuah ikon/avatar/gambar maskot lucu seperti yang ada di acara olahraga SEA Games atau lainnya. Itu kiranya bisa berguna untuk menarik perhatian masyarakat untuk menyatakan kepeduliannya bagi si Pango ini yang sekarang dalam keadaan terancam punah. Itu mungkin bisa digunakan untuk gambar avatar/ikon/maskot daerah tertentu. 

Saya sendiri tidak mempunyai ilmu/bakat/keahlian dalam menggambar, jadi maaf kalau tidak bisa ikut memeriahkan kepedulian dengan cara itu. :)

Contohnya mungkin seperti gambar diatas ... (kalau gambar telinganya dihilangkan, dan moncongnya sedikit dipanjangkan).

Bagi mereka yang sedang doyan main Pokemon Go, tentunya tidak asing dengan gambar seperti diatas. 

Kalau melihat pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa si Pango ini termasuk dalam golongan hewan yang tidak buas. Sehingga bagi mereka yang ingin menjadikannya sebagai bahan ide untuk membuat boneka bagi anak-anak, kiranya tidak terhambat dalam hal konseptual. Walau mungkin itu juga bukanlah suatu kendala juga. Lha harimau atau naga yang sangar saja bisa berubah menjadi boneka yang cute, si Pango tentunya bisa tampil lebih cute lagi.

Penampilan mereka yang boleh dibilang menarik itu plus sikap yang tidak memperlihatkan rasa bermusuhan dengan manusia, kiranya juga menjadi boomerang bagi si Pango. Bahwa manusia kemudian selain tertarik mengeksploitasinya untuk bahan obat atau makanan, beberapa diantaranya juga tertarik untuk menjadikannya sebagai hewan peliharaan.

 Keinginan untuk menjadikan si Pango ini menjadi hewan peliharaan, menjadi suatu kendala juga bagi usaha untuk melestarikannya. Mengapa begitu ? Karena si Pango ini sebagaimana dikemukakan sebelumnya hanya makan semut dan serangga. Yang mana bagi mereka yang hidup pada daerah perkotaan ... akan menemui kesulitan untuk mendapatkan pakan yang cocok dalam jumlah yang cukup baginya. Suatu penderitaan akan ia derita, yang mana menjadi suatu ironi karena kita memeliharanya dalam upaya untuk berusaha peduli dan menyayanginya. Kendala serupa juga ditemukan dalam upaya penangkaran satwa ini. 

Sehingga dapat dikatakan bahwa ... pada saat ini ...  upaya yang dapat manusia lakukan untuk mencegah kepunahannya adalah dengan membiarkannya hidup secara damai di alam natural. Dimana untuk mengupayakan itu dapat terlaksana dengan baik, perlu diperhatikan masalah perburuan yang dilakukan terhadap hewan ini dan perlindungan lingkungan/habitat dimana satwa ini hidup. Kiranya ada perhatian dari pihak pemerintah dengan mengeluarkan undang-undang atau peraturan tertentu mengenai hal ini. Bukankah sudah merupakan tugas dari pihak pemerintah suatu negara untuk memperhatikan kesejahteraan hidup "warganya" ?

Yah ... walau pasti ada yang bersikap tidak setuju. Mengapa si Pango yang diperhatikan ? Mengapa bukan gue ? 

Kiranya bisa ditebak nantinya bila ada yang melontarkan pernyataan seperti itu, pemikiran apa yang ada dalam otaknya. :D

Peeeace 4 all

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun