Mohon tunggu...
Bing Sunyata
Bing Sunyata Mohon Tunggu... Teknisi - Male

Pekerja di sebuah industri percetakan kertas (packaging) Tanggal lahir yang tertera disini beda dengan yang di KTP, begitu juga dengan agama. :) Yang benar yang tertera disni. Mengapa KTP tidak dirubah ? Satu aja ..., malas kalau dipingpong.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Di Perjamuan Makan... (Hal. 2)

18 Mei 2017   16:28 Diperbarui: 18 Mei 2017   16:53 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apa mungkin terjadi seseorang bisa menafsirkan tindakan menolong itu sebagai sesuatu yang lain ?

Mungkin saja. Ingat ... Itu perjamuan makan. Dimana proses makan-memakan berlangsung. Tetapi ... bila ada seseorang kesurupan jin kanibal, maka pertanyaannya menjadi ... "siapa yang dimakan ?". :) Walau mungkin hal itu bisa terjadi, disebabkan bukan karena masalah kesurupan tetapi karena orang tersebut biasa menghadiri jamuan makan yang dihadiri oleh vampir dan werewolf. Saking terbiasanya, sehingga seseorang mungkin menganggap bahwa semua perjamuan makan itu adalah sama. :)

Nah, itu sekitar kondisi yang dapat ditemui di perjamuan makan berkaitan dengan tindakan atau interaksi yang mungkin terjadi antar manusia yang hadir disana. Melangkah lebih jauh pada masalah tata cara makan berkaitan dengan alat yang dipakai untuk makan.

Berkaitan dengan masalah alat makan ini tentunya berhubungan erat dengan apa yang akan dimakan. Ketika sajian pertama adalah sup maka tentunya akan efektif bila kita menyantapnya dengan sendok sup yang telah dipersiapkan. 

Bukan, mas/mbak. Bukan yang itu. Kalau yang itu namanya entong/centong. Tidak padan dengan mangkok yang dipakai. Kecuali kalau mangkok yang itu. Tetapi kalau mangkok yang itu, kan yang lain pada 'nggak kebagian ? Lagi pula mulutnya seberapa besar, hingga harus pakai entong. :)

Kemudian ... karena ini di Indonesia dan jamuan makannya bukan jamuan makan para trilyuner, maka sajian keduanya langsung berupa makanan utama. Yaitu ... Nasi lalapan sambal terasi ikan tahu tempe. Eh, jangan diolok. Patut dilihat juga cara menyajikannya seperti apa. Kalau disajikan pada piring berlapis emas, tentunya akan berbeda bila disajikan pada cobek. Betul, 'nggak ? :) Karena ini Indonesia, dan keadaannya tidak suram-suram amat, maka nasi lalapan itu disajikan pada ... cobek. Mengapa begitu ? Karena si chef tidak merasa perlu menghidangkannya pada piring emas semata untuk menaikkan spirit pada peserta jamuan. Sehingga apa adanya saja.

Tetapi kemudian ... peserta jamuan makan itu diberi beberapa pilihan ... untuk menyantap makanan utama itu ...

Disediakan mangkok kecil berisi air putih, bagi mereka yang ingin makan dengan menggunakan tangannya. Hati-hati, jadinya. Jangan salah. 'Ntar dipikir itu disediakan untuk minum. :)

Disediakan sendok garpu, bagi mereka yang mungkin dalam kesehariannya terbiasa menggunakannya. Begitu pula, disediakan sepasang sumpit, dengan alasan yang sama. 

Namun satu hal, yang perlu diketahui ... 

Bahwa meski alat yang digunakan berlainan ... Itu patut diupayakan sedemikian rupa, agar ... bersih.  Karena kalau ada bakteri di alat-alat tersebut, maka si pengguna alat itu bisa saja akan sakit mules atau mencret atau yang lainnya di kemudian waktu. 'Nggak percaya ? Tanya sama dokter. Patut diingat bahwa perjamuan makan itu terjadi ditempat umum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun