Mohon tunggu...
Bing Sunyata
Bing Sunyata Mohon Tunggu... Teknisi - Male

Pekerja di sebuah industri percetakan kertas (packaging) Tanggal lahir yang tertera disini beda dengan yang di KTP, begitu juga dengan agama. :) Yang benar yang tertera disni. Mengapa KTP tidak dirubah ? Satu aja ..., malas kalau dipingpong.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rancangan Penataan, Sebuah Pemikiran (6, Sambungan)

21 Juli 2018   17:01 Diperbarui: 21 Juli 2018   17:03 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ketika kita bicara mengenai ekosistem pada tataran alam semesta, kiranya jangan dibayangkan dahulu mengenai "peranan" alien yang dapat membawa pengaruh pada kehidupan di bumi, karena itu nantinya (pada masa sekarang) akan berakhir pada bagian fiksi ilmu pengetahuan. :)

Bayangkan (tetapi data-data yang dipakai dalam proses itu merupakan data ilmiah), bagaimana bila bulan (moon) itu tidak mengada. Bagaimana bila planet Jupiter tidak ada. Bagaimana bila planet Venus dan Merkurius tidak mengada. Apa yang kiranya akan terjadi dengan kondisi bumi baik itu ditinjau dari planetnya ataupun kondisi alam lingkungan yang ada padanya. 

Melihat permukaan bulan yang benjol-benjol (karena meteor, bukan karena proses geologi alami) seperti itu, kiranya dapat diketahui ada berapa banyak meteor atau benda langit lain yang "bertabrakan" dengannya. Bila bulan tidak mengada, maka dengan sendirinya, sebagai benda planet yang mempunyai gaya gravitasi terbesar di lintasan meteor-meteor pada area dan waktu tersebut, maka planet bumi lah yang akan "ditabrak" oleh mereka.

 Bila planet Merkurius dan Venus tidak mengada, maka tidak akan ada yang akan "mengoreksi" posisi bumi bila ia melintas terlampau dekat menuju ke arah matahari. Disini kita tidak semata bicara mengenai "gaya tarik" yang dimiliki oleh sebuah planet, tetapi juga "gaya tolak" terkait konsep kutub magnet yang senama/sejenis. Demikian pula halnya dengan keberadaan planet Jupiter, Saturnus, yang mana selain juga berfungsi (secara alamiah) sebagai "penarik" meteor-meteor, ia juga berfungsi sebagai penahan agar posisi planet bumi tetap berada pada lintasannya. Secara teori, mungkin gaya tarik ataupun gaya tolak yang dikeluarkan dari masing-masing planet tersebut, terasa tidak/kurang signifikan. Namun tentunya patut di pahami pula kondisi ruang angkasa yang "hampa", dan terkait pula dengan konsep "tuas pengungkit" (bahwa untuk menggerakkan sebuah batu besar, dengan panjang "tuas"  tertentu, jumlah gaya yang dikeluarkan untuk menggerakkan sebuah batu bisa berkurang).  

Eh, tapi itu semua kisarannya masih berada pada ranah tata surya. Terkait dengan alam semesta maka peranan benda-benda langit lain pun harus turut diperhitungkan. Dan demikian pula halnya dengan proses penataan yang ada di bumi. Apa yang kita lakukan pada ranah lokal, bisa jadi dapat membawa dampak pada ranah yang lebih luas. Meski dampak itu tidak begitu saja secara langsung dapat dirasakan. 

...

Terkait upaya untuk melanggengkan adanya "keberadaan"/eksistansi itu, maka tentunya akan ada banyak proses yang harus dilakukan. Dimana ..., pada proses-proses tertentu adakalanya ada hal lain turut dihasilkan sebagai efek samping proses yang bersangkutan. Untuk menunjang eksistansi kita,  kita makan sesuatu. Sebagai dampaknya adalah kita akan bisa terus eksis di dunia ini (syarat dan ketentuan berlaku), namun disamping itu kita juga akan mendapatkan rasa kenyang yang kemudian menimbulkan rasa nyaman dalam diri kita. Begitu pula dengan banyak proses lainnya. 

Terkait dengan hal-hal tersebut, kiranya "jari menunjuk bulan" itu tidak dipakaikan terkait perihal ini. Karena kalau dipaksa untuk digunakan maka akan ada kecenderungan bagi kita untuk menganggap bahwa efek samping itulah yang menjadi tujuan dari proses yang dilakukan. padahal bukan begitu adanya, itu cuma efek samping saja. :)

Dari situ, satu hal juga yang harus dipahami mengenai manusia, terkait dengan sifat natural yang dimiliki (baik itu berupa lupa, emosi dan sejenisnya), ada beberapa rasa tertentu yang memang diinginkan "harus ada". Karena itu menjadi sebuah faktor yang "melambangkan" bahwa proses untuk "melanggengkan keberadaan" itu telah berjalan/terjadi.

Bersambung ...

Peeeace 4 all

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun