Demikian hebatnya "kasus" yang dikemukakan, hingga film itu kemudian kabarnya telah dilarang tampil pada negara tetangganya. Tetapi ini tidak sedang 'nulis resensi sebuah film, jadi "pret-lah" itu. Eh, tapi ceritanya lumayan bagus, dan aktornya juga mendapat penghargaan atas akting yang dilakukannya di film ini.
Berbeda dengan  film fiksi fantasi ("triple f"), yang mana apa yang ada didalamnya dapat dikatakan mayoritas merupakan khayal semata, sebuah film fiksi drama ... cenderung untuk mengungkapkan sebagian dari apa yang ada/ditemui oleh seorang penulis cerita dalam kesehariannya. Dimana itu kemudian diolah sedemikian rupa, "diterjemahkan" ... menurut persepsinya, dan kemudian diungkapkan kepada khalayak.Â
Kemudian teringatlah pula ... pada beberapa "kasus" lain, yang mana merupakan peristiwa di alam nyata dan terjadi tidak cuma pada wilayah/belahan bumi tertentu. Apakah yang terjadi disini merupakan jalaran api yang berkobar dari tempat lainnya ? Ataukah itu cuma semata luka yang ditutupi tapi akhirnya menjadi borok, dan bau busuk nan menyengat menjadi terciumlah pula.Â
Namun dari semua kasus yang terjadi, selain khas pada hal tertentu, maka ada pula kesamaan lainnya. Bahwa pelakunya adalah mahluk berkaki dua yang berdiri tegak padanya.
 Itukah sifat aslimu, hai ... manusia ?
Peeeace 4 all