Mohon tunggu...
Bimo Aji Dimas Danindro
Bimo Aji Dimas Danindro Mohon Tunggu... Penulis - Tulisan di Koran

Abdi Negara suka berkicau dan analisis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Thailand Unggul Segalanya Sepanjang Laga

29 Desember 2021   23:50 Diperbarui: 30 Desember 2021   05:00 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kebiasaan pressing asnawi yang meninggalkan celah di posisinya memang sudah terlihat sejak partai pertama menghadapi Laos. Namun dalam beberapa pertandingan sebelumnya nampak asnawi mampu memotong bola dan lawan tidak mampu mengambil keuntungan. Berbeda dengan Thailand yang beberapa kali mampu memanfaatkan celah tersebut. Hal ini tentunya menjadi pelajaran tersendiri bagi asnawi kedepannya dalam hal perbedaan kualitas lawan.

Indonesia bukannya tanpa peluang, Philip Roller yang mengisi posisi yang biasa ditempati Narubaddin memang memiliki atribut menyerang yang cukup berbahaya. Namun disisi lain juga kerap kali meninggalkan lubang di pertahanan. Tercatat ada 2 peluang bersih yang diperoleh Indonesia dari bocornya sisi kanan Thailand. 

Pada babak pertama, Dewangga mendapatkan peluang emas didepan gawang Thailand yang berawal dari crossing Witan dari area yang diisi Roller. 

Kedua, peluang Irfan Jaya yang menerima umpan terobosan lagi-lagi di sisi kanan pertahanan tim gajah putih. Sayangnya kedua peluang emas tersebut gagal dimanfaatkan dengan maksimal.

Dengan keunggulan 4-0 ini, kemungkinan Thailand akan menurunkan Narubaddin yang memiliki atribut bertahan lebih kuat namun tetap dapat memberikan ancaman lewat assistnya. Belum lagi pada Leg kedua nanti, Gajah perang juga sudah dapat diperkuat Theeraton yang absen pada laga kali ini akibat akumulasi kartu.

Dengan kondisi tertinggal 4 gol rasanya angan memutus kutukan belum pernah juara piala AFF nampaknya menjadi mission impossible bagi tim merah putih kali ini. 

Namun dengan skuad muda yang dibawa STY, bertemu Thailand dapat menjadi kesempatan bagi beberapa pemain muda untuk belajar dari beberapa pemain Gajah Perang yang bisa dibilang merupakan Pemain terbaik Asia Tenggara di posisinya. 

Contohnya Pratama Arhan yang juga absen pada laga ini bisa melihat dan menyerap ilmu dari bek kiri terbaik Asia Tenggara saat ini yang ada pada diri Theeraton. Sekaligus sebagai panggung bagi Arho untuk membuktikan diri bahwa dirinya pantas mentas di liga elite Asia seperti K-League ataupun J-League layaknya Theeraton.

Pemain muda Indonesia lainnya seperti Witan, Egy dan Ramai Rumakiek juga dapat banyak belajar dari duo Thailand Chanatip-Suphacok tentang bagaimana bermain dengan efektif memanfaatkan kecepatan serta skill yang dimiliki untuk membantu progresi bola timnya. 

Tidak lupa juga Dewangga yang menjadi salah satu kunci dalam strategi STY di Turnamen kali ini. Kesempatan mengawal Chanatip apabila diturunkan pada Leg kedua harus dimanfaatkan oleh pemuda ini untuk unjuk gigi sebagai pemain muda potensial Nusantara. Bukan tidak mungkin, penampilan para pemain muda ini dapat membuka mata liga-liga besar Asia untuk merekrut pemain Indonesia.

Sejak awal memang sepertinya banyak pihak yang tidak menjagokan Timnas sepakbola senior menyudahi puasa gelarnya di AFF tahun ini. Lolos grup dengan menahan imbang Vietnam dan menggulingkan Malaysia saja sudah terasa seperti kejutan. Namun masih ada 90 menit kedua, bola masih bulat  dan apapun bisa terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun