Mohon tunggu...
bimo aditya
bimo aditya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hujan Meteor

12 September 2017   20:38 Diperbarui: 12 September 2017   20:42 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hujan Meteor

Hujan meteor adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat bersinar pada malam hari. Meteor ni terjadi karena adanya serpihan benda luar angkasa yang dinamakan meteoroid, yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi. Dan pada saat meteoroid menyentuh atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi maka meteoroid itu akan terbakar dan menjadi meteor. Dengan banyakya meteoroid yang jatu dan terbakar di atmosfer maka terjadilah hujan meteor yang begitu menawan. Di tahun ini kita bisa melihat banyak fenomena hujan meteor yang begitu menawan seperti contohnya; Hujan Meteor Delta Aquarid yang jatuh pada tanggal 28 juli 2017.

Banyak faktor yang menyebabkan hujan meteor ini tejadi, salah satunya adalah bertemunya lintasan atau orbit komet dengan orbit bumi. Di samping itu, sebenarnya proses terjadinya hujan meteor tidak semudah yang kita bayangkan. Di tepian Tata Surya kita yang begitu dingin bersemayam banyak bongkahan es yang membentuk seperti awan, dan disebut sebagai Awan Oort. 

Pergerakan planet planet raksasa terkadang membuat bongkahan es ini tertarik masuk kedalam orbit planet tersebut, dan bongkahan e nya pun mulai mendekati matahari. Setelah mendekati matahari, maka bongkaha es itu akan mengalami pemanasan dan akan mencair dan kemudian akan membentuk selubung dan ekor dari bongkahan es tersebut. Ketika uap air mulai mendesak keluar dari inti komet maka mineral logam ini oun akan terbawa. Sehingga ekor omet yang terbentuk akan tersusun dari gas dan debu. Seiring berjalannya waktu ekor gas dari komet akan hilang tersapu angin surya, sedangkan ekor debu dari komet akan menetap pada tempatnya. Dengan begitu maka disetiap lintasan komet akan dipenuhi debu debu yang berasal dari serpihan komet. Dan setiap kali komet melintas maka kandungan debuu pada lintasannya akan semakin menumpuk dan tumpukan inilah yang kita sebut meteoroid.

Bumi dan komet sama sama mengelilingi Matahari dalam orbit masing-masing. Dan beberapa omet memiliki orbit yang berpotongan dengan orbit bumi, sehingga ada kalanya bumi akan melintasi beberapa orbit komet. Dan ketika itu terjadi maka Bumi kan menerjang gerombolan meteoroid yang berasal dari komet tersebut dan bertabrakan satu sama lain. Namun gerombolan meteoroid itu tdak langsung menghujam ke permukaan bumi. Melainkan akan melewati atmosfer bumi terlebih dahulu. 

Ketika meteoroid itu melewati atmosfer dengan cepat maka meteoroid itu akan bergesekan hebat dengan partikel udara. Gesekan ini akan menimbulkan panas yang dengan cepat membakar meteoroid. Fenomena terbakarnya meteoroid dalam atmosfer ini yang dikenal sebagai meteor. Ketika Bumi melintasi orbit komet akan banyak meteoroid yang akan jatuh dan terbakar di atmosfer. Maka saat itu akan banyak meteor yang banyak bisa terlihat. Fenomena meningkatnya jumlah meteor yang bisa terlihat ini yang disebut sebagai hujan meteor.

Dari uraian proses terbentunya meteor diatas, bisa kita simpulkan bahwa terbentuk nya hujan meteor tiak semudah dengan apa yang kita bayangkan. Maka dari itu, patut kita acungkan jempol bahwa hujan meteor adalah salah satu fenomena yang wajin kita saksikan. Dan di tahun 2017 ini masih banyak jadwal hujan meteor yang mungkin bisa disaksikan. Yaitu; Hujan Meteor Orionid 21 Oktober 2017, Hujan Meteor Leonid 17 Noember 2017 dan Hujan Meteor Geminid 14 Dsember 2017.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun