Mohon tunggu...
Purwanto (Mas Pung)
Purwanto (Mas Pung) Mohon Tunggu... Guru - Pricipal SMA Cinta Kasih Tzu Chi (Sekolah Penggerak Angkatan II) | Nara Sumber Berbagi Praktik Baik | Writer

Kepala SMA Cinta Kasih Tzu Chi | Sekolah Penggerak Angkatan 2 | Narasumber Berbagi Praktik Baik | Kepala Sekolah Inspiratif Tahun 2022 Kategori Kepala SMA | GTK Berprestasi dan Inspirasi dari Kemenag 2023 I Penyuluh Agama Katolik Non PNS Teladan Nasional ke-2 tahun 2021 I Writer | Pengajar K3S KAJ | IG: masguspung | Chanel YT: Purwanto (Mas Pung) | Linkedln: purwanto, M.Pd | Twitter: @masguspung | email: bimabela@yahoo I agustinusp134@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Hidup Bermartabat Berkat Koperasi

13 Mei 2017   08:22 Diperbarui: 13 Mei 2017   09:06 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Hidup di kota besar seperti di Jakarta sungguh tidak mudah. Berjuta-juta orang saling berebut kehidupan. Seolah yang layak mendapatkan kehidupan hanya mereka yang berpendidikan tinggi, berpengetahuan dan kelompok “terampil”. Tidak ada tempat bagi kaum urban yang hanya bermodalkan “dengkul” seperti yang dialami oleh Markus. Markus mengadu nasib ke Jakarta. Ia datang dari Sumatera Utara.  Ia ingin mengubah takdir kemiskinannya. Markus adalah satu dari ribuan bahkan jutaan penduduk Jakarta yang harus bekerja sangat keras untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari. Sulitnya memperoleh pekerjaan di Jakarta, Markus akhirnya memutuskan membuka jasa tambal ban.

Dengan uang pinjaman dari koperasi, saat ini Markus bukan hanya mempunyai tempat tambal ban. Ia sudah memiliki bengkel motor, walaupun kecil. Istrinya pun membuka warung kopi disebelahnya. “Terima kasih Pak, anak saya sekarang sekolah makin pinter. Mereka tidak makan batu lagi, tapi bisa makan ayam” suatu hari saat ketemu dengan saya di kantor koperasi ketika ia sedang mengangsur pinjaman.

Koperasi Mangangkat Derajat Anggota

Markus adalah potret kehidupan masyarakat urban di Jakarta. Ia cermin masyarakat daerah yang datang ke Jakarta, tetapi tidak memilikil pendidikan maupun ketrampilan. Tidak mendapatkan pekerjaan. Tidak mempunyai modal usaha. Tidak memiliki akses untuk hidup sukses. Keadaan seperti itu sering digambarkan Markus dengan istilah “makan batu” yang maksudnya adalah makan nasi yang keras dengan kecap manis. Situasi seperti itu sudah menjadi masa lalu bagi Markus dan keluarganya. Saat ini Markus bisa memberi makan kepada kedua anaknya dengan ayam goreng. Dia menceritakan dengan penuh kebanggaan. Derajat hidupnya naik. Rasa percaya dirinya tinggi. Markus adalah satu dari 7.330 anggota Koperasi Kredit Usaha Sejahtera (KKUS) yang mampu meningkatkan kualitas hidupnya melalui jasa simpan pinjam dari koperasi. Orang seperti Markus adalah masyarakat kecil yang tidak memiliki akses ke bank. Ribuah dan bahkan jutaan masyarakat yang ingin mengubah nasib, ingin hidup lebih layak dan bermartabat tetapi tidak tahu caranya, dan tidak memiliki daya untuk keluar dari kemiskinan.

Disinilah koperasi ambil bagian dalam pemberdayaan masyarakat. Peran koperasi sangat penting bagi pengembangan ekonomi daerahnya. Lebih dari itu koperasi berperan mengubah kehidupan sosial masyarakat. Dalam analisis sosial menunjukkan korelasi antara kesejahteraan dengan permasalahan sosial. Semakin sejahtera masyarakat semakin harmoni kehidupan sosial. Pendekatan kesejahteraan merupakan cara efektif untuk membangun kehidupan sosial yang lebih baik. Itulah tujuan mulia koperasi sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Tentang Koperasi, yaitu “memajukan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur” Menilik rumusan tersebut, tujuan koperasi lebih dari sekadar membuat orang kaya melainkan membuat hidup anggota dan masyarakat makin bermartabat; derajat hidup yang semakin baik.

Keterlibatan Anggota Kunci Keberhasilan

Dalam melaksanakan amanat yang mulia itu, koperasi berasaskan pada kekeluargaan dan gotong royong. Didalam asas kekeluargaan terkandung spirit solidaritas yang tinggi diantara anggota; sedangkan dalam asas gotong royong terkandung makna kerja sama antara semua anggota. Baik itu asas kekeluargaan maupun gotong royong menegaskan peran penting setiap anggota dalam berkoperasi. Keterlibatan aktif setiap anggota dalam memperjuangkan kesejahteraan dirinya dan anggota lainya. Markus, sebagai anggota koperasi terlibat aktif dalam melakukan kewajibannya, yaitu rajin menabung atau melakukan simpanan pokok setiap bulan; dan setia mengangsur pinjaman. Keterlibatan yang demikian membuat koperasi menjadi kuat, dan dengan cara demikian Markus sudah memberi kontribusi besar bagi anggota lain yang meminjam. Selain itu, Markus juga aktif mengikuti pendidikan atau pelatihan pengembangan ekonomi rumah tangga yang diselengarakan koperasi. Hal ini membuat dirinya makin bertambah  pengetahuannya, yang membuat dirinya makin percaya diri.Bukan hanya Markus, KKUS juga mendampingi usaha anggota seperti warteg dan katering. Keterlibatan koperasi dalam memberdayakan ekonomi masyarakat Jakarta tentu memberi andil besar dalam upaya pemerintah memberantas kemiskinan. Saat ini KKUS terus berupaya meningkatkan layanan kepada anggota untuk membuka usaha agar kesejahteraan anggota makin meningkat dan merata. Keterlibatan aktif anggota dalam memanfaatkan secara maksimal layanan koperasi menjadi kunci keberhasilan mereka.

Penutup

Koperasi tidak boleh dipandang sebelah mata sebagai lembaga yang identik dengan konservatisme, dan kurang modern. Koperasi sungguh menjadi media untuk membangun perekonomian bangsa yang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi ekonomi Pancasila. Oleh karena itu, perhatian untuk mengembangkan koperasi harus semakin ditingkatkan secara terus menerus. Koperasi bukan hanya membuat orang bisa kaya tetapi membuat orang semakin baik derajat hidupnya, karena koperasi adalah lembaga pemberdayaan manusia sebagaimana dicita-citakan para pendiri bangsa ini, yakni masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Upaya meningkatkan keterlibatan anggota diiringi dengan inovasi dalam tata kelola koperasi menjadi syarat utuma tercapainya perubahan sosial yang lebih baik bagi anggota dan masyarakat. Dengan cara demikian koperasi ambil bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Markus adalah contoh sekaligus bukti bahwa koperasi berhasil mengangkat derajat hidup seseorang dari kemiskinan kepada kesejahteraan. Bukankah itu juga menjadi cita-cita para pendiri bangsa ini? (Purwanto-Pengurus Koperasi Kredit Usaha Sejahtera bidang pemberdayaan/pendidikan)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun