Pentahapan Projek
Pelaksanaan projek dilakukaan melalui 5 tahap atau alur yang telah ditentukan oleh Kemendibudristek. Tahap/alur tersebut antara lain, pengenalan, kontekstualisasi, aksi, refleksi dan tindak lanjut.
Tahap pengenalan. Peserta didik diajak untuk mengenali dan membangun kesadaran terhadap tema dan dimensi (elemen dan subelemen) yang akan dipelajari. Tahap kontekstualisasi, peserta didik mengenali permasalahan di lingkungan sekitarnya terkait dengan tema.Â
Pada tahp ini peserta didik menentukan topik berdasarkan pada keminatan dan keprihatinan mereka terhadap persoalan di lingkungannya.
Tentu saja berdasarkan tema yang dipilih. Tahap aksi, mereka melakukan peran yang bisa mereka lakukan untuk mencari solusi teradap persoalan yang ada. Tahap refleksi adalah peserta didik melakukan evaluasi dan refleksi.Â
Mereka diajak untuk melihat kembali manfaat bagi mereka dan sumbangsih apa yang bisa diberikan untuk masyarakat, serta kekurangan yang perlu ditindak lanjuti. Tahap tindak lanjut adalah menyusun langkah strategis sebagai tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki kekurangan.
Dengan alur dan tahap seperti tersebut, P5 menjadi kegiatan kokurikuler memperkuat karakter yang sudah ada. Karena itu, P5 sangat mengedepankan proses bukan pertama-tama hasil. Mohon dipahami, penulis tidak mengatakan hasil tidak penting. Tetapi proses menjadi utama karena di dalam proses itulah pembentukan karakter terbangun/terbentuk. Hal ini akan sangat berbeda mana kala projek dipahami "yang penting  anak menghasilkan produk yang bisa dipamerkan". Pameran karya atau kadang disebut eksibisi projek adalah bagian perayaan saja. Tujuannya lebih untuk promosi dan "merayakan". Inti pokoknya terjadi dalam proses yang dilakukan dengan tahapan atau alur yang ada.
P5 sebagai sebuah proses penguatan karakter sungguh barang baru di dalam dunia pendidikan. Pada kurikulum sebelumnya sudah ada aktivitas para siswa membuat projek tetapi lebih pada projek yang mengembangkan dimemsi kogniitf bukan dimensi karakter/profil pelajar.
Mungkin para guru masih belum familiar dengan P5. Praktik baik di sekolah barangkali belum sempurna seperti ketentuan yang dimaksudkan oleh Kemendibudristek. Tetapi paling tidak kita berusaha melakukan sesuai dengan tahapan atau alur yang ada. Kekurangan bisa disempurnakan pada tahap berikutnya. Karena itu refleksi dan tindak lajut sangat penting. Dalam kaitan dengan refleksi dan tindak lanjut, saya akan berbagi pentingnya komunitas belajar di satuan pendidikan. Salam guru hebat. Salam guru merdeka.