Konflik Palestina dengan Israel dikenal sebagai salah satu konflik yang mendalam dan rumit dalam sejarah. Meskipun berbagai seruan digencarkan, Palestina hingga kini belum  juga merdeka sepenuhnya dari cengkaraman Israel.
Hal ini dikarenakan dengan banyak hal, dimulai dari akar sejarah yang berbelit dimana ada sengketa tanah yabg secara historis dianggap suci oleh tiga agama monoteistik besar. Adanya dukungan besar dari AS untuk Israel, sepeti bantuan di bidang militer, ekonomi, dan politik termasuk di PBB. Yang memberikan Israel kekuatan diplomatik yang superior. Dan akibatnya, melanggar hukum internasional seperti pembangunan permukiman, sering kali hanya berujung pada kecaman tanpa adanya tindakan sanksi yang berarti dari komunitas global.
Di dalam negaranya sendiri, Palestina juga tidak luput dari masalah internal. Adanya perpecahan antara dua faksi politik utama Fatah yang menguasai tepi barat dan Hamas mengendalikan Gaza.Perpecahan ini melemahkan posisi tawar Palestina dan menghambat upaya pembentukan negara yang bersatu dan efektif.
Walaupun mayoritas negara mendukung solusi dua negara, banyak resolusi PBB yang lahir tanpa diikuti oleh eksekusi tindakan konkret. Hal ini membuat upaya persamajan terus berjalan lambat dan tidak terlihat ujungnya.
Salah satu penghalang terbesae menuju damai adalah pembangunan pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerussalem Timur yang diduduki. Dalam kekuatan militer Palestina dan Israel sangat tidam seimbang. Israel memiliki satu militer paling canggih di dunia dan dilengkapi teknologi modern.
Selama pembangunan ilegal terus berlanjut, perpecahan palestina semakin tidak teratasi, ditambah dengan dukungan kuat dari AS terhadap Israel, Impian Palestina untuk merseka akan terus berada dalam situasi yang panjang dan sulit.
Solusi damai yang berkelanjutan membutuhkan kemauan politik yang serius dari semua pihak, tekanan internasional yang konsisten dan pengakuan atas hak asasi rakyat Palestina.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI