Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Blogger

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024 | Konsisten mengangkat isu-isu yang berhubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama yang terpantau di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menara Air Manggarai, Cagar Budaya yang Menanti Perhatian Serius

4 Oktober 2025   18:48 Diperbarui: 4 Oktober 2025   19:21 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu, 4 Oktober 2025, pukul 15.38 WIB, saya tiba di kawasan RW 011 Manggarai, Jakarta Selatan. Google Map membawa saya ke sebuah gapura bertuliskan "Selamat Datang di RW 011 Manggarai."

Saya parkir motor di pinggir jalan, dekat sebuah bengkel kecil. Tujuan saya hari ini sederhana: mengunjungi Menara Air Balai Yasa Manggarai, yang baru saja ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Bu, permisi mau tanya, kalau ke Menara Air lewat mana, ya?" tanya saya kepada seorang ibu yang sedang duduk makan di teras rumahnya.

"Mas jalan terus, nanti ada tangga kecil, lalu masuk saja ke dalam. Cuma pintu Menara Airnya dikunci," jawabnya sambil menunjuk ke dalam gang.

Saya mengikuti petunjuknya. Melewati gang kecil dengan tangga, saya akhirnya berdiri persis di bawah menara yang selama ini hanya saya lihat dari kejauhan.

Bangunan setinggi 23 meter ini, ternyata tidak sendirian. Di sekitarnya berdiri tiga bangunan: Paud Menara Indah, Musholla Nurul Iman, dan sebuah rumah kecil persis di depan pintu masuk menara.

Yang menarik, menara ini dikelilingi oleh pohon-pohon besar, sehingga dari jalan raya bangunannya hampir tertutup. Hanya orang yang tahu atau sengaja mencari yang bisa menemukannya.

Di pelataran, seorang anak kecil sedang bermain layang-layang. Beberapa anak remaja asyik duduk di teras Paud, mengobrol sambil sesekali tertawa.

Suasana terasa tenang, jauh dari hiruk pikuk Jalan Manggarai Raya yang berjarak hanya beberapa puluh meter.

Pintu masuk ke dalam menara terbuat dari besi yang selalu digembok. Artinya, tidak sembarang orang boleh masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun