Coba banyangin, saat melewati jalan Gunung Sahari pada sore hari, terus lihat pemandangan hijau pada dinding undepass, apa tidak membuat Anda merasa nyaman?
Saatnya menata underpass menjadi ruang terbuka hijau alternatif
Sebuah kota, idealnya menerapkan konsep kota hijau dan berwawasan lingkungan. Salah satunya, dengan menyediakan ruang terbuka hijau (RTH), tak terkecuali di Jakarta.
Pengadaan ruang terbuka hijau, tak selalu dalam bentuk taman, apalagi untuk mencari lahan baru yang kosong di Jakarta sudah sangat sulit.
Karena itu, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga dan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota perlu memikirkan alternatif lain--memanfaatkan dinding underpass yang masih kosong untuk ditanami tanaman merambat.
Underpass yang masih terlihat kosong dan gersang, seperti underpass Tanah Abang, underpass Mampang-Kuningan, Jakarta, dll.
Daripada dindingnya diukir dan dibiarkan kering, lebih baik ditanami pohon hias dan tanaman merambat, sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh pengguna jalan. Lagipula, biaya untuk bibitnya terjangkau dan perawatannya mudah.
Dengan demikian, penanaman pohon atau tanaman merambat merupakan langkah konkret penghijauan yang akan berdampak pada penyerapan air lebih cepat, pelindung dari cahaya matahari sehingga terasa lebih sejuk, dan meminimalisasi polusi udara perkotaan.
Mari kita jadikan Jakarta lebih sehat, hijau, dan asri dengan langkah sederhana: menanam pohon hias dan tanaman merambat pada setiap underpass.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI