Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Blogger

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024 | Konsisten mengangkat isu-isu yang berhubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama yang terpantau di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Perahu Eretan Kali Cagak: Solusi Sederhana di Tengah Minimnya Infrastruktur

26 Juni 2025   00:49 Diperbarui: 26 Juni 2025   05:42 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sejumlah pengendara motor naik perahu eretan di Kali Cagak, Jakarta Utara demi menghindari macet, Rabu (25/06/2025) sore. (Foto: Billy S. Kaitjily)

Rabu, 25 Juni 2025 sore, secara tak sengaja, saya melewati sebuah gang sempit di Jalan Pluit Karang Barat, Jakarta Utara.

Saya datang dari arah Teluk Gong menuju Pasar Ikan Grosir Muara Angke untuk membeli ikan dan udang.

Gang ini mengarah ke Kali Cagak, tempat di mana perahu eretan beroperasi---jalannya memang kurang bagus, banyak lubang dan bergelombang.

Saat menapaki gang itu, saya tak menyangka akan menemukan pemandangan tak biasa di bawah kolong Tol Sedyatmo arah Bandara Internasional Soekarno--Hatta: dua perahu eretan tengah sibuk menyeberangkan pengendara motor melewati Kali Cagak.

Perahu eretan, mungkin terdengar asing bagi sebagian orang: perahu ini didesain khusus untuk mengangkut sepeda motor---bahkan gerobak.

Saya pun berhenti sejenak untuk menggali informasi dari warga setempat tentang aktivitas eretan ini.

Seorang pria paruh baya menjelaskan bahwa para pengendara motor tersebut lebih memilih menggunakan eretan untuk menghindari kemacetan dan memotong jarak tempuh.

Dengan cara ini, mereka bisa memangkas waktu perjalanan sekitar 10 hingga 15 menit dan sekaligus menghemat bensin.

Dari tepi kali, saya mengamati antrean rapi pengendara motor, mulai dari warga lokal, pekerja, kurir paket, hingga ojek online.

Ongkosnya pun cukup terjangkau: Rp2.000 per motor dan Rp3.000 untuk yang berboncengan, sementara pejalan kaki membayar Rp1.000.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun