Ketiga, energi angin lepas pantai, meskipun memerlukan inovasi untuk perairan dangkal Teluk Jakarta, dapat dikembangkan dengan turbin terapung skala kecil, mengikuti model Belanda (Netherlands Enterprise Agency, 2024).
Dengan mengadopsi energi terbarukan, Teluk Jakarta dapat mengurangi jejak karbon, memperbaiki kualitas air, dan mendukung pelestarian mangrove serta terumbu karang, memperkuat posisinya dalam ekonomi biru global.
Manfaat Ekonomi dari Energi Terbarukan
Pengembangan energi terbarukan di Teluk Jakarta tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga mendorong kemajuan ekonomi melalui penciptaan lapangan kerja, penghematan biaya, dan investasi.
Pertama, proyek energi terbarukan membuka peluang kerja di bidang konstruksi, instalasi, dan pemeliharaan infrastruktur energi.
Badan Pusat Statistik (2023) mencatat bahwa setiap 1 MW energi terbarukan dapat menciptakan hingga 12 lapangan kerja, memberikan manfaat langsung bagi komunitas pesisir di Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
Kedua, energi terbarukan menawarkan efisiensi biaya jangka panjang.
Panel surya dan turbin pasang surut memiliki biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan pembangkit berbahan bakar fosil.
Pelabuhan Tanjung Priok, misalnya, dapat mengurangi pengeluaran energi dengan beralih ke tenaga surya, memungkinkan reinvestasi ke infrastruktur maritim.
Ketiga, inisiatif energi terbarukan menarik investasi asing.
Singapura, misalnya, telah menarik miliaran dolar untuk proyek energi terbarukan melalui kemitraan publik-swasta (Singapore Energy Market Authority, 2024).
Jakarta dapat mengadopsi model serupa untuk mendanai proyek energi terbarukan.