Mangrove dan terumbu karang, yang berperan sebagai penyerap karbon (blue carbon) dan pelindung pesisir, terus terdegradasi, melemahkan kapasitas teluk untuk mitigasi iklim.
Jika tidak ditangani, maka kerusakan ini akan menghambat potensi Teluk Jakarta sebagai pusat pariwisata bahari dan investasi maritim.
Solusi Energi Terbarukan untuk Keberlanjutan
Energi terbarukan menawarkan strategi efektif untuk memulihkan lingkungan Teluk Jakarta dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sumber utama polusi dan emisi karbon.
Adapun beberapa jenis energi terbarukan dapat dioptimalkan di wilayah ini, antara lain.
Pertama, tenaga surya sangat potensial mengingat iklim tropis Jakarta yang cerah sepanjang tahun.
Pemasangan panel surya di Pelabuhan Tanjung Priok dan dermaga kecil seperti Muara Angke dapat menyediakan listrik bersih untuk operasional maritim, memangkas emisi karbon.
Pelabuhan Hamburg, misalnya, telah mengurangi emisi sebesar 10% melalui tenaga surya (Port of Hamburg, 2024).
Pendekatan ini dapat diterapkan di Jakarta untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.
Kedua, energi pasang surut dapat dimanfaatkan dengan memanfaatkan dinamika air laut di Teluk Jakarta.
Teknologi turbin pasang surut, seperti yang diujicobakan di Inggris, menghasilkan energi stabil dengan dampak lingkungan minimal (UK Department for Energy Security, 2024).
Implementasi ini dapat mengurangi polusi udara dan air, sekaligus melindungi ekosistem laut itu sendiri.