Air dari hulu sungai di daerah Telaga Warna, Puncak, Cisarua, dan anak Sungai Ciliwung mengalir melewati Bendung Katulampa.
Saat ini, fungsi irigasi bendung ini telah berkurang seiring dengan berkurangnya area persawahan di Bogor dan Jakarta.
Namun, bendung ini tetap berperan sebagai pusat pemantau ketinggian air dan sistem peringatan dini banjir bagi Jakarta.
Penumpukan sampah di TB Simatupang awal bulan Maret menjadi masalah serius yang memerlukan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat Bogor.
Peran Pemerintah Kota Bogor dalam Kebersihan Bendung Katulampa
Pemerintah Kota Bogor telah mengambil langkah proaktif dalam menjaga kebersihan Sungai Ciliwung melalui pembentukan Satgas Naturalisasi Ciliwung pada tahun 2018.
Satgas ini memiliki beberapa program utama, termasuk patroli sungai untuk memantau dan membersihkan sampah, serta memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pengelolaan sampah yang baik.
Melalui program ini, pemerintah berharap dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke sungai dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, Pemerintah Kota Bogor bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk komunitas dan organisasi non-pemerintah, untuk mengadakan aksi bersih-bersih sungai secara rutin.
Kementerian Lingkungan Hidup juga terlibat dalam kegiatan ini, dengan memasang alat pantau otomatis dan manual di sepanjang Ciliwung serta membangun infrastruktur hijau untuk mengurangi sampah.
Namun, melihat situasi terkini penumpukan sampah di TB Simatupang, Jakarta Selatan, usaha Pemerintah Kota Bogor perlu ditingkatkan lagi.