Kedua, penerapan teknik konservasi tanah. Untuk mencegah erosi, tanam vegetasi penahan di sepanjang tepi sungai dan terapkan teknik budidaya yang meminimalkan gangguan pada struktur tanah.
Selain itu, pembuatan terasering dan penanaman penutup tanah dapat membantu menjaga stabilitas tanah.
Ketiga, penggunaan praktik pertanian ramah lingkungan. Kurangi penggunaan bahan kimia sintetis dengan beralih ke pupuk organik dan pestisida nabati.
Selain itu, praktik seperti rotasi tanaman dan penanaman tanaman penutup dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi hama secara alami.
Keempat, manajemen risiko banjir. Bangun infrastruktur seperti tanggul atau sistem drainase untuk melindungi lahan pertanian dari banjir.
Kesimpulan
Pemanfaatan lahan pinggir Kanal Timur untuk pertanian menawarkan berbagai keuntungan, seperti ketersediaan air irigasi yang stabil dan tanah yang subur, yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.
Namun, praktik ini juga menghadirkan tantangan, termasuk risiko banjir, erosi tanah, dan potensi pencemaran lingkungan akibat penggunaan bahan kimia pertanian.
Oleh karena itu, diperlukan pengelolaan yang bijaksana dan berkelanjutan, seperti penerapan teknik konservasi tanah, pengendalian kualitas air, dan penggunaan praktik pertanian ramah lingkungan, untuk memaksimalkan manfaat sekaligus meminimalkan dampak negatifnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI