Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Blogger

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024 | Konsisten mengangkat isu-isu yang berhubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama yang terpantau di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pertanian Bantaran Kanal Timur Cakung, antara Potensi dan Tantangan Pengelolaan Lahan

17 Februari 2025   10:16 Diperbarui: 18 Februari 2025   04:58 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa air sungai yang digunakan bebas dari kontaminan berbahaya.

Kedua, risiko banjir. Lahan di sepanjang sungai rentan terhadap banjir, terutama selama musim hujan.

Banjir dapat merusak tanaman, mengikis lapisan tanah subur, dan mengakibatkan kerugian ekonomi bagi petani.

Selain itu, banjir yang sering terjadi dapat mengubah struktur tanah, membuatnya kurang cocok untuk pertanian dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, diperlukan strategi manajemen risiko banjir, seperti pembangunan tanggul atau sistem drainase yang efektif.

Ketiga, erosi tanah. Aliran air sungai yang deras dapat menyebabkan erosi tepi sungai, mengurangi luas lahan yang dapat digunakan untuk pertanian.

Erosi juga dapat mengurangi kesuburan tanah dan meningkatkan sedimentasi di sungai, yang berdampak negatif pada ekosistem perairan.

Praktik pertanian yang tidak tepat, seperti penebangan vegetasi penahan tanah, dapat memperparah masalah ini.

Implementasi teknik konservasi tanah, seperti penanaman vegetasi penahan erosi dan pembuatan terasering, dapat membantu mengurangi risiko ini.

Keempat, pencemaran dari aktivitas pertanian. Penggunaan pupuk kimia dan pestisida dalam pertanian dapat menyebabkan pencemaran air sungai melalui aliran permukaan.

Bahan kimia ini dapat membahayakan kehidupan akuatik dan mengganggu keseimbangan ekosistem sungai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun