Mohon tunggu...
billya alwajdi
billya alwajdi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pembelajaran Sepanjang Hayat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Lahirnya Ilmu Sosial

16 Oktober 2021   18:27 Diperbarui: 16 Oktober 2021   18:30 5001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akar dari semua ilmu pegetahuan adalah filsafat tak terkecuali ilmu sosial. Sejatinya konsep-konsep dasar ilmu sosial telah ada sejak era Yunani dan Romawi kuno berbarengan dengan proses transmisi mitos ke logos. Lambat laun terjadi spesialisasi atau dikotomisasi ilmu pengetahuan sehingga melahirkan suatu displin ilmu baru yang lebih spesifik. Proses legitimasi dan institusionalisasi ilmu sosial sejatinya baru dimulai sekitar abad XIX dimana kota-kota besar Eropa seperti Inggris, Prancis, Jerman, italia menjadi sentralnya.

Ilmu sosial sendiri mencapai eksistensi otonom (cabang disiplin) pertamaya sebagai ilmu sejarah. Hal ini karena ilmu sejarah merupakan praktik, metodologi serta terminologi yang memang sudah ada sejak lama.Eksistensi ilmu sosial (cabang displin) yang lahir berikutnya ialah ilmu sosiologi. Sosiologi sendiri tidak muncul begitu saja, melainkan terdapat relasi sebab akibat yang sudah terjadi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan manusia. Imu pengetahuan tentang masyarakat sudah ada sejak beberapa abad yang lalu sebelum istilah sosiologi ditemukan baru kemudian seorang filsuf asal Prancis Auguste Comte dalam bukunya Cours De Philosophie Positive memperkenalkan istilah ini.

Sosiologi sendiri merupakan suatu rumusan yang muncul sebagai bentuk tanggapan atas berkembangnya gerakan revolusi industri antara tahun 1760-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Salah satu dampak yang paling mencolok dari revolusi industri ini adalah menculnya stratifikasi sosial ditandai dengan lahirnya golongan borjuis dan proletar. Ilmu sosiologi berperan menjadi problem solver guna menanggulangi kesenjangan yang terjadi sehingga mengarahkan tata sosial kemasyarakatan yang lebih harmonis.

Selanjutnya ilmu sosial juga melahirkan suatu cabang yang disebut sebagai ilmu ekonomi. Ilmu ekonomi baru secara formal disebut sebagai displin ilmu. Saat pemberlakuan teori-teori ekonomi liberal abad XIX, istilah ekonomi politik yang populer abad XVIII digantikan. Penghilangkan kata politik dengan mencerminkan perilaku ekonomi lebih merupakan cermin suatu psikologi individualistik universal daripada institusi-institusi yang dikonstruksikan secara sosial prinsip-prinsip Laissez faire.

Cabang ilmu sosial yang lahir berikutnya adalah ilmu politik. Munculnya ilmu politik bukan sebagai subject matter negara kontemporer dan perolitikannya, bukan karena menyetujuai analisis nemotetis, tetapi karena resistensi fakultas-fakultas hukum untuk merebut monopoli di arena ini. Disamping itu, juga terdapat cabang lain yakni psikologi, psikologi sebagai cabang ilmu sosial yang menfokuskan diri pada fenomena psikologis manusia, baik sifatnya abstrak maupun konkret. Psikologi ini nantinya akan menjadi cikal bakal konsep kepribadian, karakter dan metodologi psikis lainya.

  • Manfaat Ilmu Sosial

Sebagai Critical Discorse          : Ilmu sosial menjadi diskursus yang membahas topik-topik pengetahuan secara kritis dan menggunakan suatu pendekatan akademis dalam merumuskan metodologinya. Metodologi tersebut juga harus rasional, sistematis dan ilmiyah.

Sebagai Academia Enterprise : Ilmu sosial harus memikirkan bagaimana mestinya. Bagaimana mestinya memosisikan bahwa ilmu-ilmu sosial tidak bebas nilai. Oleh karena itu, Taufik  menyebut bahwa ilmu sosial sebagai tetangga  dekat ideologi, sebagai sistematisasi strategis dari nilai dan filsafat sebagai pandangan hidup.

Sebagai Applied Sciences         : Ilmu sosial diperlukan untuk mendapatkan atau mencapai  hal-hal praktis dan berguna bagi kehidupan manusia. Ilmu sosial dibutuhkan untuk memecahkan masalah kemiskinan, masalah ledakan penduduk, masalah konflik antarkelompok dan lain-lain

  • Kritik Sejarah Lahirnya Ilmu Sosial

     Saya pernah mendengar sebuah statement dari Prof. Al makin yang sekarang menjabat sebagai rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, bahwasanya ilmuan dan para akademisi kita terjebak dalam suatu paradigma yang melihat sejarah ilmu pengetahuan hanya dari kacamata yunani, padahal jauh sebelum itu peradaban mesir, Babilonia, Lembah Sungai Indus sudah memulainya. Di mesir contohya, kala itu sudah berkembang konsep-konsep Eskatologi, Astronomi, Metafisika dan sebagainya sehingga beliau menawarkan suatu diskursus yang membahas sejarah ilmu pengetahuan dari zaman Mesir Kuno atau dengan kata lain sebelum era Athena dan Melitus di Yunani. Kemudian berbicara tentang lahirnya ilmu sosial tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu filsafat itu sendiri. Ketika era Yunani kuno pemisahan ilmu pengetahuan belum ketara, sehingga banyak filsuf saat itu menguasai hampir tiap bidang ilmu pengetahuan meski secara parsial karnanya muncul istilah Polimatik (orang yang menguasai berbagai displin ilmu). Aristoteles  misalnya, ia merupakan seorang filosof sekaligus ahli Biologi, Sejarah, Linguistik dan seterusnya hal ini dikarenakan pada masa tersebut ilmu pengetahuan belum terpecah-pecah seperti sekarang.

     Selanjutnya ilmu pengetahuan memulai era yang disebut sebagai Hellenisme yakni perpaduan antara kebudayaan-kebudayaan Yunani dengan Romawi. Orang yang memprakarsai hal tersebut adalah Alexander Agung atau Alexander the great. Baru kemudian setelah itu islam muncul dengan taring yang tajam mengoyak Konstantinopel. Sebelum itu tepatnya setelah reformasi gereja oleh Martin Luther sejatinya di Konstantinopel sudah terjadi dialektika antar tiga agama besar yang masing-masing melahirkan tokoh pemikir ulung sebut saja Ibnu Khaldun, Thomas Aquinas, San Agustinus dan seterunya. Kemudian lahirlah Renaissance sebagai gerakan kebudayaan yang membawa konsep positivistik secara luarbiasa. Sejak Renaissance itulah kata Emha Ainun Najib orang menyangka kegelapan adalah cahaya dan cahaya adalah kegelapan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun