Mohon tunggu...
Bijogneo Bijogneo
Bijogneo Bijogneo Mohon Tunggu... profesional -

Menulis, membaca, mengomentari, dikomentari, ok-ok saja. http://bijogneo.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Malingsia Terang-terangan di Ratusan Juta Mata Indonesia

27 Desember 2010   01:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:21 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12934154931010311184

Sejak awal sudah ditekan dalam ruang yang dipersempit. Mencoba bangkit untuk melakukan perlawanan namun tidak mampu menemukan pola. Keperkasaan bergerak dalam pola yang tidak teratur karena frekwensi fokus yang teracak. Timnas (Adonara) tertekan dalam ruang yang dipersempit selama 60 menit pertama.  Selama itu pula tim  seakan membentuk tembok pertahanan yang berbolong-bolong, menyerang tanpa koordinasi dan kepimpinan yang jelas di lapangan.  Kepemimpinan Firman Utina kandas ditengah kebingungan barisan pertahanan yang acak-kadut.

Sebutlah alasan, gangguan penonton Malaysia yang memanfaatkan perangkat haitek sinar laser (ini bahayanya perangkat teknologi tinggi ditangan orang udik), tetapi  sikap Markus pun over reacting. Sikap itu pulah lah yang merugikan dirinya dan Adonara. Sampai menit ke 60 Adonara masih mampu bertahan dari gempuran skuadron Malaysia, namun dalam ruang yang dipersempit oleh provokasi penonton udik Malaysia, Adonara terpancing dan tidak sempat keluar saat kesempitan. Selanjutnya adalah kisah tragis menyakitkan, mencekam membuat kerongkongan tersekat. Tak sanggup menyaksikan hingga akhir saat-saat penderitaan makin memuncak.

Lebih dari itu, semua tidak terlepas dari sikap doyan ML. Padahal sudah diingatkan, “Jangan ML di Bukit Jalil!”. Apa yang Adonara (Timnas) tunjukkan adalah karakter dasar Timnas dari jaman kuda gigit besi. Seharusnya sudah ditinggalkan saat Adonara terbentuk. Kontrol dan passing yang buruk, dribble bola yang berlebihan,  kesalahan-kesalahan bodoh yang tidak perlu terjadi, serta umpan-umpan gagal yang berlarut-larut, semuanya hadir bersamaan dalam 90 menit di Bukit Jalil. Kecepatan,  serta kedisiplinan permainan satu-dua yang ingin ditonton, lenyap entah kemana. Demikian juga kecepatan balik untuk strategi bertahan setelah melakukan serangan, tidak ditunjukkan. Dan  Gonzales, what’s wrong? kenapa jadi begitu mudah dipatahkan?

Bola itu bundar. Sepakbola itu bukan matematika. Ya, karena dua kalimat itu lah Adonara dan pengurus seharusnya sadar betul untuk tidak menyepelekan tugas sebagai duta bangsa yang dipercayakan. Sikap Adonara di pesawat udara dalam penerbangan ke KL yang direkam oleh kru Metrotv, memperlihatkan humor-humor  garing yang lebih mencerminkan sikap kekanak-kanakan, over confidence, tidak terkontrol dalam mempertahankan ritme kedisiplinan regu. Intinya, sikap sebagian anda yang tengah menjadi poros utama Adonara terlihat tidak profesional, Ini adalah ciri khas karakter dasar Timnas (Adonara) yang seharusnya sudah ditinggalkan.

"Setelah Lama tidak ML..." Adonara 5 kali berturut-turut bermain tak terkalahkan menuju final. Ini adalah  prestasi yang hanya bisa  dilakukan oleh tim yang profesional. Adonara adalah tim profesional, karena itu setiap anggota serta jajaran pengurusnya  bersikaplah profesional! Protokoler tetek bengek yang tidak ada hubungannya dengan konsentrasi yang dibutuhkan tim adalah aksi-aksi berciri amatir, menggiring kepada sikap Over confidence, dan itu menjadi kontra produktif. Itu adalah sikap yang memancing keluar karakter dasar, seperti lengah terhadap kecermatan lawan, deklinasi atas semangat juang, serta penipisan disiplin dalam strategi. Akibatnya, fokus atau konsentrasi, serta kontrol individu dan koordinasi tim secara keseluruhan menjadi acak-kadut. Maka tak heran bila dalam selang waktu yang singkat, gawang Adonara 3 kali dirobek-robek tanpa perlawanan yang berarti di tengah-tengah kekacauan strategi pertahanan tim.

Sekali lagi, kembalilah bersikap profesional, kembali pada Adonara yang disiplin. Sikap itulah yang membuat Adonara berbeda. Profesional berarti semua aktivitas terukur secara kuantitatip sampai hasil dalam setiap fasa tercapai menurut target yang dicanangkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun