Mohon tunggu...
Big Forever
Big Forever Mohon Tunggu... -

Bekerja di industri jasa keuangan, hobi membaca buku otobiografi orang sukses dan terkenal serta mengamati perkembangan ilmu manajemen. Hidup mengalir seperti air.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sepuluh Menit Terakhir Khotbah Idul Adha

12 September 2016   17:17 Diperbarui: 12 September 2016   17:24 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seperti biasa dalam kesempatan hari besar keagamaan Islam yang memerlukan ibadah bersama maka untuk masyarakat di lingkungan yang terdapat beberapa masjid maka diadakan ibadah bersama di lapangan dengan Panitia yang digilir diantara 3 masjid yang ada dilingkungan rumah. Untuk tahun ini maka shalat Idul Adha di lakukan di lapangan terbuka di bawah pohon taman nan asri dibawah mentari pagi yang bersinar tiada henti.

Setelah beberapa sambutan dari Panitia mengenai berapa jumlah hewan Qurban yang berhasil di kumpulkan maka dimulailah shalat Idul Adha lalu dilanjutkan dengan khotbah. Tampak para jemaah secara khusyuk dan mendengarkan isi khotbah yang sangat mencerahkan itu dan sampailah pada penghujung waktu khotbah. Mulailah disampaikan beberapa issue terkini seperti adanya tempo hari rasia oleh Satpol PP di Serang atas warung makan yang buka di siang hari di saat bulan puasa, adanya banyak yang berakidah islam sebagai tersangka di KPK,

 adanya issue LGBT dan yang terakhir adalah ada pendapat yang mengatakan bahwa lebih baik Pemimpin non muslim tapi bersih tidak tercela  daripada Pemimpin lainnya. Lalu disampaikan bahwa pada saat ini banyak corong - corong kafir yang sedang bekerja yang sayangnya tidak dijelaskan siapa itu, bekerja untuk siapa dan apa targetnya. Jadi dibiarkanlah para jamaah pulang ke rumah masing - masing dengan pikiran masing - masing.

Dalam perjalanan kaki ke rumah maka teringat bahwa dalam beberapa hari ini terasa kehilangan akan tukang sayur keliling rumah dan ibu nenek - nenek yang rajin bekeliling untuk menjajakan gorengan setiap pagi. Setelah mencari tahu kepada Satpam Lingkungan rumah maka diketahui bahwa penjual sayur dan ibu nenek - nenek penjual gorengan itu merayakan Idul Adha di kotanya nan jauh dari kota Jakarta. 

Namun berita yang sangat mengejutkan adalah tukang sayur keliling dan ibu nenek - nenek penjual gorengan setiap pagi itu pulang kampung setelah menitipkan hewan Qurban kepada Pengurus Masjid dimana tukang sayur keliling menitipkan seekor sapi dan ibu nenek - nenek itu menitipkan seekor kambing. Setelah mendengar penuturan Satpam tersebut maka jadi ingin tahu apa isi khotbah dimana tukang sayur dan ibu nenek - nenek itu melakukan shalat Idul Adha sehingga bisa melakukan kewajiban ber qurban dan ingin pulang kampung untuk mendengarkan khotbahnya kembali ?

Salam perubahan untuk kehidupan yang lebih baik....

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun