Mohon tunggu...
Gina Nelwan
Gina Nelwan Mohon Tunggu... Bankir - Banker/AnimalsLover/ContentCreator

Blog : https://www.ginanelwan.com Instagram : @ginanelwan Twitter : @ginanelwan atau @ginabicara

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kalah Debat? Salahkan Pulpen #SavePulpen

19 Februari 2019   17:07 Diperbarui: 19 Februari 2019   18:53 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Debat Pilpres yang berlangsung Minggu, 17 Februari 2019 menuai banyak cerita, setelah kudet-nya Pak Prabowo tentang "Unicorn" kemudian kita diramaikan dengan cerita Pulpen. Iya, Pulpen yang dipakai Pak Jokowi disaat Debat Pilpres kedua menuai kontroversi, sampai-sampai tagar #SavePulpen bercokol diantara 5 besar trending topic twitter, Senin kemarin. Menandakan banyak respon dan perhatian menanggapi issue Pulpen tersebut.

Siapakah yang mulai memunculkan opini dan menghembuskan issue bahwa Pak Jokowi "curang" karena memakai Pulpen sebagai alat pengontrol yang bisa memandu dia pada Panggung Debat, Minggu malam itu? Ditambahkan lagi, mereka mengatakan "ada earpiece rahasia pada telinga Pak Jokowi" sehingga Pak Jokowi bisa lancar menjawab pertanyaan-pertanyaan dan tampil maksimal di Panggung Debat. Sungguh sangat "murahan" tuduhan seperti itu.

Lawan Pak Jokowi hanya Pak Prabowo, dan menurut anda siapa yang memulai dengan issue "murahan" itu? Yang pasti bukan dari kubu Pak Jokowi.

 Kalau saya melihat dari twitter dan beberapa postingan banyak orang, sumber dari issue tersebut berpotensi dihembuskan dari lawan Pak Jokowi, mereka memakai memes, narasi-narasi meresahkan seperti : hmmm apa benar ? lengkap dengan potongan foto Pak Jokowi disaat debat yang disandingkan dengan gambar-gambar new spy earpiece dan new mini hidden spy earphone

20190219-171841-5c6bd64943322f2d56736ecb.jpg
20190219-171841-5c6bd64943322f2d56736ecb.jpg
Dan masih banyak foto, narasi dan lainnya yang menyesatkan. Berisi kalimat hasutan, namun memakai tanda tanya untuk menghindari pelanggaran UU ITE. Menggiring opini publik dengan mengaburkan esensi bahwa junjungannya Kalah Debat, sungguh licik ya?

Disela-sela kunjungan kerjanya di Pandeglang, Banten beliau (Jokowi) sempat merespon issue tersebut, menjawab pertanyaan dari para wartawan "Ah, ada-ada aja sih. Itu fitnah-fitnah seperti itu jangan diterusin lah," "dan jangan membuat issue-issue dan fitnah-fitnah yang ga bermutulah," sembari menunjukkan Pulpen yang dituduhkan hanya pulpen biasa. Netizenpun tak mau kalah, mereka ramai dengan meninvestigasi Pulpen yang ternyata seharga Rp 29rb, yang banyak dijual di toko alat tulis dan semuapun bisa beli. Bukan Pulpen yang tuduhkan, kasian Pulpennya jadi korban fitnah.

Dokpri
Dokpri
Kalah debat, salah jawab, kurang pinter yang disalahin Pulpen
Debat Capres dilaksanakan pasti dengan tujuan agar masyarakat Indonesia bisa mengetahui, kekuatan, kualitas bahkan kelemahan dari 2 Calon Presiden tersebut. Mereka disandingkan di atas panggung, untuk menjawab dan berdebat tentang Ide, Gagasan dan Bagaimana cara mengatasi dan menghadapi masalah disaat menjadi Pemimpin, yang nantinya Pak Jokowi atau Pak Prabowo terpilih menjadi Presiden 2019-2024 sudah pasti itu adalah pilihan rakyat.

Pak Jokowi menang telak pada debat kedua, dinilai dari Pernyataan, ide dan gagasan. Bahkan disaat berdebat beliau tampil maksimal dan penuh keyakinan. Pak Prabowo harus tau bahwa Indonesia bukan hanya tentang Swasembada Pangan atau permasalahan ekonomi yang terus anda gaungkan, Pak Prabowo perlu banyak belajar dari Pak Jokowi.

Penguasaan masalah-masalah bukan hanya tentang suara lantang di panggung, bagai "tong kosong nyaring bunyinya". Pulpen Pak Jokowi kalau bisa bicara mungkin akan berkata "lo yang kalah debat, lo salahin Pak Jokowi, lo salahin gue..."

Pada situasi cerdas cermat siswa saja, saya sempat pernah kalah. Terus saya lantas tidak berkata, "lawan saya curang karena ada contekan." Menjadi pendukung tidak butuh banyak pintar, tapi harus punya hati nurani. Melawan dengan cerdas, bukan jagonya nyembur dusta. Merebut kekuasaan mungkin bisa diartikan dengan menghalalkan segala cara, tapi please deh templatenya sama terus, asal bapak menang dan yang penting bapak senang. Ga apa-apa deh tebar dusta, tebar hoax, minta maafpun belakangan. Malu sama Pulpen, malu sama earpiece.. mahir banget salah-salahin benda mati. Yuk kita sehat dengan banyak-banyakin minum air, karena indonesia memiliki air yang banyak, perairan yang luas. Dan Apakah kita impor air ? itu kita akan bahas nanti, haha. Salam akal sehat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun