Mohon tunggu...
Mohammad ChabiburRohman
Mohammad ChabiburRohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Semester akhir Prodi Kimia salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya. Sebagai mahasiswa yang mendalami ilmu kimia analitik, Saya juga bekerja dengan minat di bidang social media marketing, social media, dan content writing. Menguasai hal umum keilmuan kimia analitik, validasi metode in-house, pengoprasian Gas Chromatography, pengolahan data, content writer, advertising video script, dan marketing strategy.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal Filter Rokok, Implementasi MBKM UNESA Melalui PKL PT Filtrona Manufacturing Indonesia

30 Juli 2023   06:30 Diperbarui: 30 Juli 2023   11:26 1385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bagian Rokok Melalui App editor (Koleksi Pribadi)

Seperti diketahui, merokok bukan lagi hal yang tabu bagi masyarakat Indonesia, dari remaja hingga lanjut usia. Berdasarkan ada dan tidaknya penyaring, rokok dapat dibedakan menjadi dua, yakni rokok SKT (Sigaret Kretek Tangan) dan SKM (Sigaret Kretek Mesin). Mayoritas rokok SKM telah menggunakan filter. Filter rokok digunakan sebagai penanda batas bakar pada rokok, sekaligus pembatas antara mulut dengan tembakau. Filter rokok, didesain khusus untuk menyerap asap dan menahan komponen parikulat pada asap rokok. Seperti yang diketahui, rokok mengandung berbagai senyawa yang dapat membawa masalah bagi tubuh.

Pada susunan rokok, filter rokok berada pada bagian mouth end atau bagian sidestream sedangkan, tembakau akan berada pada sisi mainstream sebagai arah datangnya pembakaran.Jarang diketahui, ternyata filter rokok terbuat dari selulosa asetat yang berasal dari tumbuhan. Selulosa asetat dipilih sebagai bahan pembuatan filter rokok dikarenakan dapat membantu mengurangi efek tar dan nikotin sekaligus mempertahankan rasa yang disukai perokok. Filter dengan selulosa asetat umumnya ditambahkan plasticizer berupa gliserol triasetat.

Mohammad Chabibur Rohman dan Vita Ayu Fatihah, mahasiswa semester 6 program studi Kimia Universitas Negeri Surabaya, berkesempatan mengenal lebih dekat pembuatan filter rokok di PT Filtrona Indonesia melalui program Praktik Kerja Lapangan MBKM. Perusahaan tersebut merupakan manufaktur yang bergerak dibidang pembuatan filter rokok. Perusahaan yang bertempat di Jalan Berbek Industri I, No. 18-20 juga membuka layanan ilmiah pengujian tembakau dan produk tembakau.

Selama lebih kurang 3 bulan magang mahasiswa UNESA belajar di Laboratorium Quality Control untuk melakukan pengecekan pada produksi filter rokok. Filter rokok yang telah diproduksi nantinya akan melalui pengecekan oleh divisi quality control.

Penggunaan plasticizer dalam selulosa asetat untuk memberikan kekerasan dan kepadatan yang tepat, sebesar 6 -- 9% dari berat selulosa asetat yang digunakan. Dalam tahapan ekstraksi, filter hasil produksi dipotong sebelum kemudian diberikan larutan ekstraksi yang nantinya akan diidentifikasi menggunakan instrumen Gas Chromatography (GC). Senyawa yang masuk melalui inlet mengalami penguapan, kemudian nantinya akan bergerak pada fasa diam (red: coloum) dengan pendorong berupa gas nitrogen. Selama bergerak pada fasa diam tersebut, senyawa dalam filter rokok akan terseparasi. Kemudian, senyawa tersebut akan menuju
detektor Flame Ionize Detector (FID).

Senyawa yang telah menuju detektor akan diidentifikasi secara kuantifikasi melalui kromatogram yang menyajikan puncak-puncak dari setiap senyawa, pada rentang waktu tertentu.

Dokumentasi pribadi (Kromatogram)
Dokumentasi pribadi (Kromatogram)

Hasil dari setiap puncak pada kromatogram nantinya akan menunjukkan identitas pada setiap senyawa yang dianalisa. Penentuan kandungan senyawa dalam filter rokok dilakukan dengan menjumlahkan seluruh luas puncak yang ada, kemudian membagikan luas puncak senyawa yang diidentifikasi dengan total dari semua puncak. Pada 8 gram filter rokok memiliki target plasticizer seberat 1,05 gram. Selain terdapat plasticizer, pada filter rokok juga terdapat zat aditif seperti mentol dan juga flavour. Penambahan mentol pada rokokterbukti dapat mengurangi resiko dari asap rokok dan iritasi akibat nikotin. Namun, penambahan senyawa aditif tersebut hanya sebesar 1% - paling besar 2 % dalam filter rokok.

Dokumentasi pribadi (Foto Bersama)
Dokumentasi pribadi (Foto Bersama)

"Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya sangat membantu dalam proses inspeksi filter rokok yang kami produksi." Ujar M. Junianto Tri Gunawan selaku Engineer QA. Selama di sana mereka telah mempelajari dan mengenal lebih dekat kegunaan tiap komponen pada filter rokok yang nantinya akan menjadi pengalaman penting dalam dunia kerja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun