Mohon tunggu...
masnib
masnib Mohon Tunggu... lainnya -

Lebih atau kurang rezeki harus dirayakan dengan secangkir kopi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menelusuri Gua Terpendek di Dunia (?)

14 Oktober 2014   22:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:02 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_347729" align="aligncenter" width="491" caption="Pintu Masuk dan Pintu Keluar "][/caption]

Goa itu adalah, Setiap ruang dibawah tanah , atau di batuan, atau di gunung yang terbentuk secara alamiah dan dapat dimasuki oleh orang. Jadi gua yang ada di DUFAN, sebenarnya tidak dapat dikelompokan sebagai gua, tapi lebih tepat sebagai suatu terowongan. Memahami pengertian gua diatas maka beberapa hari yang lalu saya dan teman, berdua mengunjungi Gua Inten. Lokasinya bukan di kota seribu gua (Pacitan) tapi di perbatasan Karang Anyar – Magetan.

Kalau sungai Tamborasi adalah sungai terpendek di dunia, maka goa yang saya kunjungi ini mungkin adalah goa terpendek di dunia. Goa horisontal ini bukanlah jenis goa fosil, goa ini adalah goa aktif yang mempunyai ciri masih ada air yang mengalir. Walau hanya tetesan,tapi tetesannya terus menerus sepanjang tahun tanpa mengenal musim.

[caption id="attachment_347730" align="aligncenter" width="491" caption="Pintu Masuk"]

14132725271278167029
14132725271278167029
[/caption]

Berdasarkan pengelompokan menurut terbentuknya, mungkin goa ini termasuk jenis Goa Lorong Gunung, artinya terbentuk oleh aliran air yang berasal dari gunung atau bukit yang masuk ke celah-celah yang gersang sehingga membentuk lorong. Sedangkan ornamen dari goa ini sebenarnya sering saya jumpai di beberapa goa yang pernah saya kunjungi. Dinding yang mengelilingi (termasuk bagian atas) membentuk ornamen –yang menurut imajinasi saya-mirip seperti punggung T-Rex.

[caption id="attachment_347734" align="aligncenter" width="491" caption="Pintu Keluar"]

1413272625365584460
1413272625365584460
[/caption]

Berbeda dengan saudaranya yang lain misalnya Gua Maharani, Gua Gong dll, maka gua ini sangat tidak terkenal. Ibarat gadis, gadis cantik ini berasal dari pelosok yang belum ada peradaban. Masih untouchable. Bagi mereka yang dinamis tentu penasaran dengan gadis cantik ini tapi saya yakin sebagian besar memilih gadis yang lain saja, toh banyak yang lebih cantik dan lebih beradab.

Kalau saya menyebut gua ini adalah gua terpendek, bukan berarti mengada-ada, foto diatas lebih efektif dari seribu kata-kata huruf. Dari penampakan pintu masuk dan pintu keluar, terlihat jelas bahwa gua ini sangat pendek . dan seperti gua-gua pada umumnya, orang tidaklah tertarik dengan pintu gua tapi ketika masuk ke dalamnya pastilah ternganga atau istilah yang lagi ngetrend : “Subhanallah”.

Sekilas terlihat pintu keluar lebih besar dari pintu masuk, namun ketika kita melihat lebih dekat pintu yang lebih besar ternyata berupa “luweng” atau semacam sumur besar yang di dinding sumur tersebut terdapat lubang yang menembus pintu yang lain. Nah, jarak dari pintu ke pintu itulah yang membuat saya berkesimpulan menyebut gua ini adalah gua terpendek, karena hanya butuh waktu 5 menit.

14132728592013450732
14132728592013450732

[caption id="attachment_347739" align="aligncenter" width="491" caption="Sudut Kemiringan yang Ekstrim"]

14132731641339947196
14132731641339947196
[/caption]

Untuk menuju ke Luweng, dibutuhkan nyali tinggi karena medan yang terjal dan sudut kemiringan yang mendekati 90 derajat. Rasa penasaran dengan Luweng, membuat saya memutuskan untuk mencari jalan lain yang lebih aman. Saat sampai di Luweng terdengar nada tidak beraturan mirip orang memukul benda atau apalah. Barulah saya menyadari bahwa gua ini adalah gua aktif, karena bunyi nada yang saya dengar berasal dari tetesan air dari atap gua yang jatuh ke bebatuan atau ke genangan air sehingga menimbulkan bunyi tak berirama. Iseng-iseng saya mencoba menagkap tetesan air langsung ke mulut, walhasil selama sekian menit mendongak, hanya 3 tetes yang pas di mulut.

[caption id="attachment_347740" align="aligncenter" width="491" caption="Tetes Kehidupan"]

1413273302930372213
1413273302930372213
[/caption]

Sepinya gua ini seakan membuat suasana semakin tenteram. Mungkin ini pula yang menarik mas Siswanto untuk melakukan “lelaku”. Kemunculan nya dari dalam gua sempat membuat saya merinding tetapi karena beliau yang memperkenalkan diri lebih dulu, jadilah obrolan semakin hangat dan akrab. Sejam kemudian, sayapun pamit kepada “penunggu” gua ini seraya melupakan omongan klenik darinya.

1413273687142425138
1413273687142425138

[caption id="attachment_347743" align="aligncenter" width="491" caption="Pulaaaaang....."]

14132737511343384815
14132737511343384815
[/caption]



Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun