Mohon tunggu...
Bianca Chairunisa
Bianca Chairunisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Aspiring Writer

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Reporter dalam Era Digitalisasi Media

14 Desember 2021   12:56 Diperbarui: 14 Desember 2021   13:06 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Artikel ini ditulis berdasarkan pendapat atau hasil wawancara dengan salah satu Reporter dari Koran Tempo  bernama Mas Imam Hamdi, yang telah bekerja sebagai reporter koran Tempo selama kurang lebih 8 tahun.

Perkembangan teknologi akan terus berlanjut sampai dengan saat ini. Mau tidak mau atau suka tidak suka masyarakat tetap harus menghadapinya dan media sosial merupakan salah satu bentuk dari perkembangan teknologi yang memiliki pengaruh luar biasa. Jika kembali ke masa lalu koran merupakan salah satu media yang erat dengan kehidupan masyarakat. Selama bertahun-tahun, koran telah berjasa banyak dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat. Salah satu peran penting koran adalah menyebarkan berita mengenai Proklamasi kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Namun memasuki zaman digital, peran koran mulai dipertanyakan. Sedikit demi sedikit, peran koran mulai diabaikan oleh sebagian besar masyarakat karena adanya digitalisasi yang memunculkan inovasi baru terhadap koran kertas menjadi koran digital atau koran online. Munculnya media sosial juga memiliki peran yang sangat penting di era serba digital seperti sekarang ini. Bahkan kemunculan media sosial kerap membuat media konvensional terutama koran menjadi kalah bersaing.

Dari pernyataan di atas muncullah pertanyaan, apa yang dapat dilakukan dan tanggapan oleh pelaku media konvensional khususnya reporter koran di era serba digital ini?

Dalam sebuah media pastinya terdapat kebijakan-kebijakan redaksi dalam menghadapi digitalisasi media. Tempo sendiri salah satu media online pertama sebelum detik dan berdiri dari 1995, namun pada masa dulu tempo belum begitu dikembangkan karena terlalu percaya diri dengan koran cetak dan yakin kalo koran cetak tidak akan musnah begitu cepat, dan menurut mas Imam, "perkembangan media online itu sudah mulai terasa sejak 5 tahun lalu, dan banyak media yang masih terus mengeluarkan koran cetak cuman tidak bertahan lama". Melihat pernyataan itu Tempo sendiri sudah tidak akan menerbitkan koran cetaknya mulai januari ini.

Tantangan jurnalistik di era Digitalisasi

Kehadiran media sosial sendiri sudah menjadi tantangan tersendiri terutama bagi media mainstream, karena sebagian orang sudah sering mencari informasi di media sosial, akan tetapi  untuk proses verifikasi kebenaran dari suatu informasi itu sendiri masih sangat diragukan karena informasi di media sosial masih abu-abu, Tempo telah menggunakan semua platform terutama saat ini mencoba mengembangkan aplikasi Tiktok sebagai sarana baru untuk menyampaikan informasi.

Kemudahan yang dirasakan jurnalis pada era digital ini sangat banyak sekali keuntungan nya. Tak terkecuali Mas Imam,

 " kalau kemudahannya reporter koran seperti saya tentunya dapat mengetahui informasi lebih cepat. Contoh kejadian Alm.Vanessa Angel kalau seandainya tidak ada media sosial kami akan mendapatkan informasi pasti delay, akan tetapi sekarang masyarakat lebih cepat mendapatkan informasi".

Reporter media Tempo mempunyai cara tersendiri dalam mempertahankan aktual dan kualitas berita. Mas Imam menuturkan, jika mendapatkan sebuah kejadian atau peristiwa kiat sebagai wartawan tidak bisa langsung menjudge dan menyimpulkan apa yang terjadi. Kita harus menggali dulu sumber dan keaslian dari kejadian atau peristiwa yang terjadi kepada narasumber di sekitar kejadian atau pihak berwenang yang ada tempat kejadian perkara. Tugas wartawan itu untuk mencari kebenaran dan membenarkan disinformasi tersebut. Dalam menjadi wartawan, verifikasi itu adalah hal paling utama, tutur Mas Imam.

Tips untuk menjadi jurnalis baik di masa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun