Mohon tunggu...
Neng Siti Aisyah
Neng Siti Aisyah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Selalu apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Politik

AHY Klarifikasi soal Nyapres, Malu atau Kalah Sebelum Berperang?

21 Februari 2020   00:41 Diperbarui: 21 Februari 2020   00:54 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AHY dalam satu acara. (Foto: ANTARA RpFirmansyah

Dalam dua hari ini cukup ramai perbincangan tentang kesiapan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang siap untuk berkompetisi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Sebenarnya bukan hal baru jika AHY digadang-gadang akan mencalonkan diri pada Pilpres 2024 mendatang. Bahkan, dari kaca mata politik para pengamat pun, nama putra Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini hampir selalu masuk dalam radarnya.

Tapi, yang menjadi menarik adalah ketika niat pencalonan ini disampaikan langsung oleh AHY sendiri. Jelas ini menunjukan tingkat percaya diri yang sangat tinggi dari dirinya.

Terlebih, nama-nama lain yang justru secara elektabilitas maupun popularitas boleh jadi lebih unggul, sebut saja Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Ketua DPR RI, Puan Maharani, atau bahkan Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Cak Imin), belum ada seorang pun yang memproklamirkan diri untuk mencalonkan diri pada Pilpres 2024 mendatang.

Selain memang ajang pemilihan orang nomor satu di negara ini masih lama, juga nama-nama yang disebutkan tadi masih tampak malu-malu.

Maka, saat AHY memberikan pernyataan bahwa dirinya siap mencalonkan diri, tentu saja cukup menghangatkan suhu politik tanah air dan menjadi bahan "gorengan" para awak media.

Namun, rupanya situasi ini langsung terbaca oleh AHY, apa yang diucapkannya masih terlalu prematur. Maka, kemudian, mantan anggota TNI ini yang diwakili juru bicaranya, Agust Jovan Latuconsina, mengklarifikasi terkait adanya pemberitaan tentang kesiapan AHY pada Pilpres 2024 mendatang.

Menurut Jovan, pemberitaan di beberapa media tersebut adalah keliru. Peristiwa itu terjadi saat AHY berkunjung ke Kupang, NTT, Selasa (18/2/2020) lalu.

"Saya perlu sampaikan AHY tak memiliki inisiatif untuk bicara capres 2024, apalagi menyatakan diri sebagai capres," kata Jovan dalam rilisnya, Kamis (20/2).

Dijelaskan Jovan, saat ditanya oleh beberapa awak media soal capres 2024, AHY hanya menjawab bahwa dirinya pada saat ini tengah fokus pada amanat yang diemban oleh Partai Demokrat, yakni mendengarkan masalah dan mengetahui aspirasi masyarakat. 

Jadi, masih kata Agust, tidak ada pernyataan tentang kesiapan AHY mengenai capres 2024 dalam wawancara tersebut.

"Saat ini, AHY sekali lagi lebih fokus untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi tugas-tugasnya sebagai Wakil Ketua Umum PD untuk mengonsolidasikan Partai Demokrat guna memenangkan Pilkada serentak 2020," tegasnya.

Dengan adanya klarifikasi dari AHY lewat juru bicaranya, bahwa tidak ada pernyataan kesiapan mencalonkan diri pada Pilpres 2024, sejujurnya menimbulkan praduga dari penulis.

Maksudnya, ketika pernyataan AHY ini jadi ramai di pemberitaan membuat dirinya tak enak hati. Dia khawatir bahwa hal tersebut bukan malah menaikan rating dan popularitasnya. Tapi, sebaliknya menjadi bahan "gorengan" pengamat politik maupun para politisi lainnya.

Jelas ini jadi tidak menguntungkan bagi AHY. Bisa jadi, sejumlah nama yang digadang-gadang bakal menjadi kandidat pada Pilpres 2024 akan terpancing dan akhirnya mulai mempersiapkan diri, agar jangan sampai kalah star.

Jika ini terjadi, AHY yang tidak memiliki panggung di pemerintahan, jelas akan kalah bersaing dalam mendongkrak popularitasnya.

Atau, bisa saja diklarifikasi atau diralatnya pernyataan AHY, karena sebenarnya dia merasa tidak akan sanggup memenangi pertarungan pada Pilpres 2024 mendatang. 

Mengingat nama-nama yang diperkirakan menjadi lawan politiknya memiliki modal dasar elektabiliitas dan popularitas cukup tinggi. Lantaran memiliki panggung yang jelas di jabatan-jabatan strategis lembaga pemerintah.

Selain Anies, Puan Maharani dan Cak Imin, masih ada nama-nama lain yang juga digadang-gadang akan menjadi kandidat. 

Diantaranya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur, Khopifah Indra Parawangsa, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan jangan lupa, Prabowo Subianto yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) bisa jadi masih penasaran dan ikut mencalonkan kembali.

Tapi, ini hanyalah praduga penulis. Tentang benar dan tidaknya tentu saja hanya AHY sendiri yang mengetahui pasti.

Sumber: CNN Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun