Tidak dapat di pungkiri, kesuksesan suatu acara,kesuksesan suatu pergelaran dan kesuksesan suatu kompetisi sangat tergantung dari pengambilan waktu atau momen untuk memulainya. Seperti seorang photograper yang harus tepat mengambil moment untuk mengabadikan suatu acara, sedikit telat maka momennya akan hilang dan hasil yang didapatpun tidak sesuai dengan yang dijharapkan, apabila meomen itu tidak bisa di ulang.
Seorang CEO suatu perusahaan naik ke atas panggung memberikan apresiasi atas pekerjaan karyawannya, Pada penutup pernyataannya dia meminta semua hadirin untuk berdiri, mengangkat gelasnya sambil bilang cheers...."Dar,Dir, Dor,Der....diikuti oleh suara kembang api yang memeriahkan suasana. Coba bayangkan kalau operator kembang api tidak pas mengambil moment ini, tentu akan mengurangi kemeriahan dari penggunaan kembang api ini.
Di tengah masif, tersetruktur dan sistematisnya pemberitaan lepas lajang dari Raffi Ahmad, kemarin 17 Oktober bertepan dengan hari Ulang Tahun Prabowo sang calon presiden, kita di kasi pembelajaran yang menyejukkan dengan pertemuan sang rival dalam pertarungan merebut kekuasaan tertinggi di Indonesia.
Saya tidak akan membahas dampak nasional dari pertemuan ini baik dari segi keamanann, dari segi politik maupun dari segi ekonomi karena semuanya bisa di baca di sini , tapi saya akan membahas pengambilan momen atau waktu yang disepakati oleh kedua tokoh Nasional itu untuk bertemu.
Seperti saat PDIP memutuskan mencalonkan Jokowi sebagai calon Presiden, mereka mengambil momen yang pas, terbukti dengan hasil yang didapat dengan terpilihnya Jokowi sebagai presiden, seandainya Jokowi baru akan di majukan tahun 2019 belum tentu kepilih karena saat itu mungkin ada tokoh lain yang bisa menjadi idola baik oleh media maupun oleh masyarakat.
Jokowi memainkan "politik waktu" dengan tepat karena menggunakan momen ulang tahun Prabowo. Tidak dapat disangsikan lagi kalau banyak orang akan senang apabila ada orang lain yang memberikan ucapan saat ulang tahun termasuk dari rival sendiri.
Prabowo memainkan "politik waktu" dengan cerdas. Mencairkan suasana setelah "misi" di DPR and MPR tercapai, seandainya Parabowo bertemu Jokowi sebelum pemilihan Pimpinan dewan baik di DPR ataupun di MPR sangat besar kemungkinnan KMP tidak akan solid dan tidak dapat memenuhi targetnya.
Jokowi & Prabowo memang benar-benar TOKOH NASIONAL, semoga bisa membawa bangsa ini menuju INDONESIA RAYA.
Salam,
Pan BhianRa
