Mohon tunggu...
irawan bhakti
irawan bhakti Mohon Tunggu... -

saya adalah seorang mahasiswa yang senang mengkomentari perubahan, hidup ini terus bergerak. jangan mau diam karena dininabobokan oleh keadaan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Racun "5 CM", Dikira Film Humor Dewasa...

1 Januari 2014   03:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:17 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

asiknya nongkrong ramai - ramai di kampus hari itu dibarengi dengan gorengan gretongan (gratisan) yang dibawain bidadari yang turun langsung pake 14045 hahaha (apa - apaan).  sinyal wifi lagi kenceng - kencenganya saat itu bikin semua berlomba dapet bandwith paling gede hahaha. "eh udah ada yang nonton film 5 cm belum?" celetuk temen cewek saya yang lagi browsing. "heehh? 5 cm ? tek'e sopo iku kok cilikmen?.... celetuk teman saya yang pria...(punya siapa itu kok kecil sekali?)". pecahlah tawa semua penghuni ruang hotspot itu.. bener juga sih kalo ditanya tentang film indonesia dengan judul agak asing gitu paling gak jauh - jauh deh dari film gak mutu tentang humor dewasa yang aslinya gak ada entertainingnya kecuali nampilin paha semok, dada montok, bibir kayak mentok.

nonton setengahnya aja saya udah berasa banget dari penggunaan bahasa dan juga pengambilan cerita bahwa film ini awalnya dari novel dan benar memang. awalnya sempat bikin penasaran katanya ni film ngambil seting di malang, (iya tapi hanya scene di stasiun kota malang :D) itu pertama yang bikin tertarik. kata - kata dan bahsanya yang bangkitin semangat, humornya yang anak muda banget dan gak dipaksa - paksa buat film ini wajib ditonton. ni film udah dari 2012 dan saya baru nyempetin nonton ini 2013 akhir hahahaha.

asiknya lagi saya yang tinggal di malang belum pernah sekalipun buat mencoba mendaki gunung semeru saya pikir apasih naik gunung? semua sama kayaknya. pas nonton film 5 cm baru ngerasa kalau saya udah buang waktu cukup lama untuk bisa mencicipi sedikit petualangan, menghilangkan penat dari pikiran. pemandangan alam yang boleh di bilang di "take" dengan begitu bagus, saya kira film ini punya dampak bagai racun yang masuk ke saraf saya, mematikan sifat malas tahu saya, dan juga cuek saya tentang lingkungan.

hingga saatnya saya benar - benar merasa kalau memang menapaki kaki di puncak semeru adalah resolusi kehidupan saya demi mengatasi tantangan - tantangan yang lainya dalam hidup ini. semoga dalam waktu dekat bisa menapaki gunung semeru. amin...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun