Mohon tunggu...
Imam Baihaqi
Imam Baihaqi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hukum hidup adalah hukum kepercayaan, seberapa besar keyakinanmu sebesar itulah keberhasilanmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Subhanallah! Adhyaksa Dault Kenakan Toga di Depan Makam Ayahnya

4 Agustus 2015   10:38 Diperbarui: 4 Agustus 2015   10:38 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="TPU Karet Bivak"][/caption]

Sosok ayah bagi Adhyaksa Dault bukan saja sebagai orang tua tapi juga sumber inspirasi bagi kariernya. Bagaimana tidak sang ayah, HM Dault, telah menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual sebagai bekal karier politiknya.

“Abah menjadi sumber inspirasi dan menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada saya dari kecil. Saya masih ingat ketika waktu SD. Saya sering dipukul dan disiram air apabila tidak salat subuh,” ungkap Adhyaksa.

Menurutnya, ada dua nilai kehidupan yang diajarkan sang ayah . pertama, dia tidak pernah membatasi anaknya untuk masuk ke dalam organisasi manapun asalkan jangan menjadi seorang penjilat. Kedua, sang ayah menekankan jangan sampai dirinya memakan uang yang bukan haknya, karena uang itu akan mengalir di dalam diri dan anak-anaknya.

“Abah sering bilang dua hal itu, namun ketika naik haji tahun 1993 bersama abah dan Pak Lopa (Baharudin Lopa), di Arafah saya dinasehati oleh mereka, dan itu sangat mengena dalam diri saya,” ujarnya.

Adhyaksa menuturkan, saat diwisuda S1 dulu, ayahnya sedang sakit liver dan dirawat di RS Pertamina, selesai wisuda dengan menggunakan pakaian toga lengkap, dirinya langsung menjenguk ayahnya. Abah menangis dan terlihat gembira melihat dirinya datang dengan berpakaian  wisuda.

Begitu juga ketika dirinya menyelesaikan gelar doktornya di Institut Pertanian Bogor, setelah diwisuda dirinya langsung  ke kuburan ayahnya di karet Bivak.

Saat itu, dirinya masih mengenakan pakaian wisuda lengkap dengan toganya sehingga orang di sekitar kuburan terheran-heran.

Tidak hanya itu, ketika Adhyaksa selesai dilantik menjadi Menpora, dirinya bersama ibu dan istrinya  langsung ke kuburan ayahnya dengan masih menggunakan jas lengkap dan lambang menteri.

“setiap ke kuburan abah, saya selalu berdoa. Ya Allah saya bisa menjadi menteri, saya bisa S1, S2 dan S3 semua karena ridho dari penghuni kubur ini, maka aku mohon ampuni dosanya dan lapangkan kuburannya,” doanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun