Adalah kakek tua hidup di kabupaten Tapanuli Selatan kini menjadi daerah Padang lawas Utara dimana kakek tua ini hidup dengan bekerja di kebun, pada suatu hari anak dari kakek tua ini pulang dari kota, hingga anak kakek ini ingat bahwa dengan alat semprotan tidak akan capek lagi membersihkan lahan.Â
Singkat cerita sikakek pun sudah tahu, paham dan bisa, dia menganggap telah mampu menggunakan alat tersebut ( semprot tadi ) jadi di harinya si kakek mulai menyemprot ke sekeliling kebunnya namun si kakek lupa akan adanya makhluk lain.Â
Dalam hal hasil semprotan pada esok harinya si kakek tidak tahu menahu rupanya mulut dari se ekor ular piton mirip naga mati, dengan mati karna racun rumput ( roundup ) setelah esok harinya hujan pun turun dan ular piton mirip naga itu pun ikut arus sungai hingga hanyut ke sungai desa.Â
Di kampung geger dari mana, siapa, dan tempatnya si ular naga ini bisa kalah atau mati seketika, namun kakek dengan santainya hanya menebar senyum - senyum, tentu dia sudah tahu dahulu, karna dialah yang mematikan rumput dengan ular meminum air semprotannya ( roundup ) pada akhirnya di kampung tersebar bahwa ular naga kalah dengan semprotan si kakek.
Hingga si kakek tua itu menghembuskan napasnya dia tidak memberi tahu, kecuali teman karibnya atau sahabatnya.Â