Mohon tunggu...
Demus Bezakel
Demus Bezakel Mohon Tunggu... Mahasiswa

Futsal, sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Tugas Menumpuk, Motivasi Menipis: Solusinya Apa?

29 Juli 2025   11:05 Diperbarui: 29 Juli 2025   11:05 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
leptop, alat tulis dan buku-buku:Sumber freepik.com

Malam itu, aku duduk di depan meja belajar, menatap layar laptop yang terbuka tapi tak satu huruf pun berhasil kutulis. Di sebelah, ada tumpukan kertas catatan, daftar tugas kuliah, dan notifikasi grup WhatsApp yang terus berdenting jangan lupa kumpul tugas besok ya!, tolong dikumpulin jam 8 pagi. Rasanya seperti sedang dikejar dari segala arah.

Aku menarik napas panjang, tapi malah merasa semakin lelah. Bukan hanya karena tugas yang banyak, tapi karena motivasi di dalam hati ini mulai menipis. Awalnya aku semangat, merasa bisa menyelesaikan semuanya.

Tapi lama-lama, semangat itu hilang, digantikan oleh perasaan jenuh, stres, dan pertanyaan dalam hati kapan selesainya semua ini?

Kalau kamu juga pernah merasakan hal yang sama, percayalahp kamu tidak sendiri. Aku pun pernah merasa seperti menyerah. Tapi justru dari titik itu, aku belajar beberapa hal penting yang jadi solusi sederhana namun berdampak besar.

Pertama, aku belajar untuk tidak memikul semuanya sendirian. Aku mulai belajar terbuka dengan teman sekelas kami saling mengingatkan dan menyemangati. Bahkan hanya dengan berbagi cerita, beban terasa lebih ringan.

Kedua, aku mulai menata ulang cara kerjaku. Biasanya aku langsung panik lihat banyak tugas, tapi kini aku coba urutkan prioritas mana yang paling dekat deadline, mana yang bisa dikerjakan lebih cepat.

Aku mulai membagi waktu, bukan hanya untuk tugas, tapi juga untuk istirahat. Ternyata, istirahat itu bukan kemunduran, tapi bahan bakar untuk maju lagi.

Ketiga, aku berhenti memaksakan diri jadi sempurna. Aku belajar bahwa tugas yang selesai lebih baik dari tugas yang sempurna tapi tak pernah dikerjakan. Aku mulai menghargai progres sekecil apa pun karena setiap langkah tetaplah langkah maju.

Dan yang paling penting, aku kembali mengingat untuk siapa aku belajar. Bukan hanya untuk nilai, bukan hanya untuk IPK, tapi untuk masa depan, untuk keluarga, dan untuk panggilan hidupku sebagai pribadi yang bertumbuh.

Jadi, kalau hari ini kamu merasa lelah, ingin menyerah, atau merasa semua tugas ini tak ada ujungnya berhentilah sebentar, bukan untuk menyerah, tapi untuk menguatkan diri. Kamu sedang belajar, bukan hanya di kelas, tapi dalam kehidupan. Dan itu luar biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun