Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Salah Judul, Seharusnya “Mundur Tapi Dapat Untung”

23 September 2015   18:34 Diperbarui: 23 September 2015   18:47 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tulisan saya berjudul “Coba-coba Cari Untung dengan Umumkan Pencalonan Diri?” yang dimuat di Kompasiana, 23 September 2015 (http://www.kompasiana.com/bertysinaulan/coba-coba-cari-untung-dengan-umumkan-pencalonan-diri_560270d91fafbda30dc2484b), mendapat tanggapan dari seorang teman. Dia bilang, judulnya kurang menarik. Seharusnya “Mundur Tapi Dapat Untung” atau bila ingin lebih menarik lagi “Mundur dari Pilkada tapi Dapat Untung”.

Memang dapat tulisan itu, saya menulis tentang adanya orang yang mencalonkan diri dalam Pilkada, namun kemudian mundur tetapi justru dapat untung. Di situ, saya antara lain menulis, “Kabarnya ada satu atau lebih yang bisa dikatakan coba-coba cari untung dengan mengumumkan pencalonan dirinya. Bila media massa konvensional atau media sosial tertarik mem-blow up pencalonannya, namanya menjadi semakin terkenal. Bisa jadi, nantinya dia tak meneruskan pencalonannya, karena keburu mendapat tawaran menarik dari suatu pihak untuk menjabat di suatu tempat, walaupun tidak “sehebat” menjadi pimpinan daerah tertentu”.

Saya juga menulis, ada yang memberikan informasi – walaupun belum dicek kebenarannya – selain bisa ditawari menjadi calon wakil pimpinan daerah oleh calon lainnya, ada juga yang mengatakan, bisa saja disuruh mundur tidak usah mencalonkan diri, dengan imbalan tertentu. Umumnya imbalan dalam bentuk rupiah tunai. Tidak tahu kalau ada juga yang menyuruh mundur dengan imbalan mendapat proyek atau hal lainnya.

Tapi komentar teman saya itu membuat saya kembali memperhatikan tulisan-tulisan yang dimuat di media massa, judul suatu tulisan memang menjadi daya tarik bagi pembaca untuk membaca tulisan seutuhnya. Persoalannya yang juga terkadang menjadi masalah, judul tulisan atau berita di media massa terkadang begitu menarik, tetapi begitu dibaca isinya biasanya saja atau malah tidak menarik sama sekali.

Ada juga yang judulnya sedemikian “hebat”nya, ternyata isinya sama sekali tidak sesuai dengan judulnya. Bahkan yang lebih parah, ada seorang teman yang pernah berkata, “Kampret, judul sama beritanya malah berlawanan. Gak nyambung sama sekali”.

Bagaimana dengan pengalaman para Kompasianer sekalian, apakah isi berita dan artikel di Kompasiana sudah sesuai dengan judulnya? Silakan berkomentar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun