Waktu itu bisa dibilang hanya sekadar memberikan contoh saja, maka dipilih wakil-wakil Pramuka Penegak dan Pandega yang dianggap telah memenuhi syarat. Ada perwakilan yang berasal dari DK Nasional, DK Daerah (di tingkat provinsi), dan DK Cabang (di tingkat kabupatena dan kotamadya). Nama-nama yang disebutkan Kak Alfian, selain dirinya sendiri ada Kak Singgih, Kak Otten, dan Kak Berthold.
Baru setelah itu, dibuat persyaratan yang lebih mendetail dalam bentuk Petunjuk Penyelenggaraan Nomor 045 Tahun 1980 tentang Pramuka Garuda. Saat pertama, lambang Pramuka Garuda mirip sekali dengan lambang Garuda Pancasila.Atas petunjuk Sekretariat Negara RI agar tidak menyerupai lambang negara, maka diubah menjadi lambang Pramuka Garuda yang dikenal sekarang. Petunjuk penyelenggaraannya sendiri sudah berganti beberapa kali, disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Gudep Agus Salim
Banyaknya anggota gudep tersebut menunjukkan bahwa pembinaan yang dilakukan di sana berjalan dengan baik. Â Menyandang nama Gudep Agus Salim, tampaknya justru membuat para Pembina dan peserta didik di sana, benar-benar berusaha menjadi yang terbaik. Agus Salim atau lengkapnya KH Agus Salim adalah Pahlawan Nasional RI.Â
Dia jugalah yang mengusulkan penggunaan kata "pandu' dan "kepanduan" untuk mengganti kata "padvinder" dan "padvinderij" dalam Bahasa Belanda, ketika Indonesia masih dijajah Belanda. Itulah yang menyebabkan nama Agus Salim mendapat tempat tersendiri di lingkungan Gerakan Pramuka.
Para orangtua, baik ayah dan ibu, para calon Pramuka Garuda itu ikut pula hadir. Di samping itu, sejumlah anggota Gugus Darma Agus Salim tampak pula di sana. Gugus Darma adalah satuan untuk orang dewasa dalam Gerakan Pramuka, yang mungkin karena kesibukan masing-masing tidak dapat aktif seratus persen di kegiatan Pramuka, namun masih ingin membantu pengembangan kepramukaan di wilayah masing-masing.Â
Para anggota Gugus Darma Agus Salim ini ada yang berasal dari alumni sekolah atau pernah di Gudep tersebut, maupun orang-orang lain yang dengan senang hati membantu di sana.
Semakin banyak Pramuka Garuda, semakin meningkat pula kualitas anggota Gerakan Pramuka. Pada gilirannya, dapat membantu Gerakan Pramuka berperan lebih aktif dalam masyarakat, dan dapat mewujudkan sebagaimana motto kepanduan sedunia, "Scouts, creating a better world" atau dalam Bahasa Indonesia "Para Pramuka, (membantu) menciptakan dunia yang lebih baik".