Mohon tunggu...
Berty Sinaulan
Berty Sinaulan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog

Pewarta, Pelatih Pembina Pramuka, Arkeolog, Penulis, Peneliti Sejarah Kepanduan, Kolektor Prangko dan Benda Memorabilia Kepanduan, Cosplayer, Penggemar Star Trek (Trekkie/Trekker), Penggemar Petualangan Tintin (Tintiner), Penggemar Superman, Penggemar The Beatles

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mau Terbang Nyaman? Perhatikan Keselamatan Keamanan Penerbangan

12 April 2018   19:36 Diperbarui: 9 Mei 2018   13:44 3702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia yang tadinya ada di kategori 1 turun menjadi kategori 2 pada 2007. Baru delapan tahun kemudian, tepatnya pada 2016, Indonesia kembali berada di kategori 1sesuai penilaian FAA.

Berdasarkan data yang ada, pada 2014 Indonesia baru memenuhi sekitar 45 persen syarat regulasi. Dua tahun kemudian pada 2016, hasilnya meningkat menjadi sekitar 51 persen. Itu pun masih di ambang batas minimal.

Untunglah, berdasarkan audit ICAO (Interntional Civil Aviation Organization), Indonesia berhasil meningkat lagi mencapai sekitar 81 persen syarat regulasi pada 2017.

Pada akhirnya, untuk mencapai tingkat keselamatan keamanan penerbangan yang tinggi di Indonesia, memang dibutuhkan kerja sama semua pihak. Maskapai atau operator penerbangan harus melakukan pengecekan berkala pada pesawat-pesawat yang ada, meningkatkan terus kemampuan sumber daya manusia, baik awak kabin maupun awak darat, serta memperbaiki sarana dan prasarana bandara-bandara yang ada.

Bagi para penumpang pun, dibutuhkan perubahan perilaku untuk lebih menghargai keselamatan keamanan penerbangan. Selain hal-hal di dalam pesawat yang penting diperhatikan seperti tetap duduk dan menggunakan sabuk keselamatan selama pesawat berjalan, tidak menggunakan telepon genggam dan peralatan elektronik lainnya pada saat tinggal landas dan mendarat, juga hal-hal sejak dari hendak berangkat perlu diperhatikan.

Jangan membawa barang-barang berbahaya dan cairan, apalagi dalam tas yang dibawa masuk ke dalam kabin. Ini akan menyebabkan penumpang tertahan saat pemeriksaan di bandara. Serta yang tak kalah penting, gunakan manajemen waktu yang baik.

Usahakan telah ada di bandara tiga jam sebelum saat boarding ke dalam pesawat. Hal tersebut membantu penumpang tidak perlu terburu-buru dan awak pesawat pun tak perlu terhambat hanya gara-gara menunggu satu atau dua penumpang yang terlambat naik pesawat.

Selamat menikmati penerbangan Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun