Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kenangan Manis 21 Tahun Yang Lalu di Gold Coast

12 Oktober 2025   13:02 Diperbarui: 12 Oktober 2025   13:02 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KENANGAN MANIS 21 Tahun Yang Lalu di Gold Coast

Oleh : Bert Toar Polii.

Mewakili Regu Bank BNI yg menjuarai Djarum Liga Bridge Indonesia, saya bersama Jeldy Tontey, Julius Anthonius George Giovani Watulingas, FR Waluyan dan Madja Bakara, kami mengikuti Summer Festival of Bridge. Turnamen ini merupakan salah satu turnamen terbesar di Asia Pacific selain Yeh Bros Cup, Gold Coast Congress, NEC Bridge Festival, Intercity Hongkong dan Pesta Sukan Singapura.

Keenam turnamen diatas sering dijadikan pilihan oleh Tim Nasional Indonesia untuk menjadi ajang try-out.

Kenangan manis terjadi, sebab kami bisa pulang dengan kepala tegak karena berhasil tampil sebagai juara dan mendapat pujian tulus dari lawannya.

Dua orang pakar bridge Australia secara gamblang menggambarkan kehebatan tim Indonesia waktu itu.

Nick Hughes menulis di Gold Coast Bulletin No. 1 tanggal 22 Februari 2004:

The Indonesians, Last month in Canberra, 1000+ Australians in 250 teams took on a team from Indonesia and lost, again.

Tim Bourke menulis di ABF Newsletter No. 106 Maret 2004

Finally let me say something about this Indonesian as opponents. My team played 20 boards against them in the preliminary rounds of the South West Pacific Teams (SWPT) and further 64 boards in a losing semi-final of the National Open Teams. We believe it should be recorded that all members of the Indonesian team displayed wonderful sportmanship. They all played a fair, fast and no-nonsense game. This made it a distinct pleasure to play against all members of the team, despite losing to them. They are wonderful ambassadors for their country and our game. Indeed, a good many experts could learn from them that nice guys can finish first.

Tapi, ada yang membuat iri kita penggemar bridge di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun