Sementara itu bagaimana dengan di Indonesia ?
Bridge Masuk Kampus diawali tahun 1993 atau 32 tahun yang lalu. Adalah Ketua Umum PB GABSI waktu itu , Alm. Amran Zamzami SE, yang memutuskan untuk menyelenggarakan Kejuaraan Nasional Masiswa Antar Perguruan Tinggi.
Ini merupakan langkah yang berani, karena dikuatirkan animo akan sedikit, sedangkan biaya yang dikeluarkan cukup besar, namun Alm. Amran Zamzami tetap ngotot dan kenyataannya sungguh menggembirakan.
Ketika Kejurnas tersebut digelar pada tanggal 8 hingga 15 Agustus 1993, diikuti 32 tim mewakili 22 Universitas/ Perguruan Tinggi, yang berasal dari 16 propinsi.
Sampai saat ini Kejurnas Antar Perguruan Tinggi telah digelar 16 kali. Terakhir digelar oleh Pengprov GABSI DKI pada tanggal 11-14 Nopember tahun 2019 di Jakarta.
Sayang karena pandemic covid-19 kemudian PB Gabsi terpilih Kongres Gabsi Solo 2022 belum menggelar event ini.
Selanjutnya PB GABSI masa bakti 1998-2002 mulai terjun memasukan olagraga bridge ke sekolah-sekolah.
PB GABSI masa bakti 2002-2006 melanjutkan dan sukses dengan program Bridge Masuk Sekolah atau BMS.
Kesuksesan ini membuat jumlah pemain bridge dikalangan usia muda meningkat sangat tajam.
"Ini di apresiasi oleh World Bridge Federation. Melalui Presiden World Bridge Federation saat itu, Jose Damiani berkali-kali memuji suksesnya BMS di Indonesia dalam pidatonya di berbagai kesempatan,"
Mengenai Kejurnas Bridge Antar Pelajar, mari kita mundur ke tahun 2003.