Mohon tunggu...
Berta Niken Dianingrum
Berta Niken Dianingrum Mohon Tunggu... -

Guru SD Negeri 1 Pringsewu Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Budaya Literasi yang Tergusur Swafoto

20 Desember 2018   06:42 Diperbarui: 20 Desember 2018   07:43 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompasiana.id_ Perkembangan dunia digital saat ini sungguh luar biasa.  Media sosial berbasis digital seperti Face book, Whatsapp, Instagram dan lainya semakin marak akhir-akhir ini.  Kalangan anak sampai dewasa, kalangan masyarakat bawah, menengah dan atas hampir semuanya mempunyai aplikasi media sosial berbasis digital.

Penulis mengamati dari berbagai media sosial yang ada ternyata swa foto bertengger di tempat teratas dari setiap postingan pengguna. Ketika pengguna memosting keabadian moment entah itu kebersamaan maupun pribadi maka like dan komentar yang diberikan pengguna lain juga cukup banyak.

Namun keadaan ini justru berbanding terbalik dengan postingan yang berisi literasi, pengguna lain yang memberikan like atau komentar sangat minim. Budaya membaca yang bermanfaat saat ini justru tergusur  dengan budaya swa foto. Pengguna seakan-akan berlomba- lomba untuk menampilkan foto-foto keren entah itu sendiri ataupun saat kebersamaan dengan sahabat atau orang yang dianggap penting.

Seakan saat ini swa foto menjadi suatu keharusan seseorang dalam setiap kegiatan dan menjadi kebanggaan saat bisa memosting ke media sosial. Suatu kata bijak tentang literasi " Menulislah jika ingin dikenal dunia dan Membacalah jika ingin mengenal dunia"memang benar adanya dengan menulis maka kita akan dikenal dan kemudian dikenang banyak orang, dengan membaca kita akan semakin tahu dunia, dan semakin luas pengetahuan serta keilmuan yang dimiliki.
 
Tapi lihatlah kenyataan saat ini dimana kalimat bijak  tersebut semakin  tergeser. Budaya membaca  semakin terdesak dan tergusur dengan budaya swa foto yang semakin ngehit, apalagi kalau yang berfoto adalah sosok cantik atau ganteng padahal itu bisa jadi  karena efek  camera dan keahlian editing foto yang super canggih.

Menulis adalah lahan untuk berbagi ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat dan membaca adalah kegiatan untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Ayo menulis dan giatkan budaya membaca maka dunia ada di depan mata,  pengetahuan  semakin banyak kita peroleh dan semoga amal pun semakin bertambah. (* Bdn)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun