Dasar-dasar pendidikan nasional berdasarkan pemikiran ki hajar dewantara untuk memerdekan peserta didik dan guru
Berikut ini merupakan refleksi saya setelah membaca,memahami dan memaknai mengenai dasar-dasar pendidikan yang diprakarsai oleh bapak Ki Hajar Dewantara sebagai landasan pendidikan. Perkenalkan, nama saya Berry El Hamdi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Gelombang 2, bidang studi Geografi
Bapak pendidikan nasional yaitu bapak Ki Hadjar Dewantara memiliki pandangan berbeda antara Pendidikan dan Pengajaran yang kaitanya untuk memahami dan memaknai akan arti dan tujuan Pendidikan. Berdasarkan pemahaman beliau, kata pengajaran atau dalam Bahasa Belanda onderwijs merupkan sebuah proses tahapan dalam tujuan pendidikan, yaitu menyebarkan ilmu pengetahuan, keterampilan untuk dapat mencapai hal yang diinginkan bagi kecakapan hidup peserta didik secara lahir dan batin dimasa yang akan datang.
Sedangkan makna Pendidikan atau opvoeding dapat dimaknai sebagai suatu tuntunan yang diberikan guru terhadap potensi kodrat yang dimiliki peserta didik, sehingga dapat mencapai suatu kebagagiaan dan keselamatan sebagai manusia dan masyarakat. Sehingga akan tercipatnya sebuah konsep pengajaran dan pendidikan yang bermanfaat dan memiliki makna jika kita dapat bersama-sama memerdekan peserta didik sebagai manusia yang sadar bahwa dia bagian dari masyarakat, bangsa dan negara.
Berdasarkan hal diatas, tujuan pendidikan merdeka dalam pendidikan adalah mengembangkan dan meningkatkan pemahaman akan pembelajaran bermakna agar peserta didik tersebut dimasa yang akan datang hidupnya lahir atau batin tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.
Pendidikan yang menuntun
Pendidikan yang menuntuk didasarkan kepada kata "menuntun" dimana peserta didik dihadapkan kepada kebebasan dan kemerdekaan dalam belajar dengan sadar akan adanya hak dan kewajiban menghargai kemerdakaan peserta didik lain. Selain diberi kebebasan, pendidik akan berperan sebagai seorang yang menuntun peserta didik agar tidak tersesat ditengah jalan yang dikenal sebagai istilah "pamong". Sehingga, seorang pendidik harus dapat menuntun peserta didik untuk dapat menyadari bahwa dirinya untuk hidup bersama dengan orang lain. Dalam menuntun peserta didik, guru dapat menggunakan berbagai sumber belajar, baik dari potensi budaya lingkungan sekitar, dan budaya bangsa lain yang telah disaring berdasarkan tujuan profil pelajar pancasila
Â
Kodrat Alam dan Kodrat Zaman
Kodrat alam dapat dikatakan sebagai karakteristik , sifat dan faktor pembentukan dari lingkungan di mana anak berada. Sehingga, dapat dikatakan bahwa dalam diri peserta didik akan memiliki keragaman sifat dan karakteristik yang berbeda, Sehingga, peran guru adalah membimbing dan menuntun semuah potensi kodrat alam yang ada pada diri peserta didik muncul dengan hal-hal baik, dan hal-hal buruk yang ada tertutupi.