Mohon tunggu...
Bernorth M
Bernorth M Mohon Tunggu... Administrasi - Volunter, Penulis, Pengembang Aplikasi

WWW.BONUSDEMOGRAFI-INSTITUTE.ORG Kopiholic # Untuk Kolaborasi, ide & saran email : bonusdemografi2020@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Produktif di Desa bagi Milenial

3 Oktober 2019   08:52 Diperbarui: 4 Oktober 2019   03:35 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
koleksi pribadi : Sungai Dinding berbatu, Desa Tarean,Serdang Bedagai, Sumut.

Sebut saja  desa Pujon Kidul ( Jawa Timur  mendapatkan penghargaan pada tahun 2017 sebagai desa wisata agro terbaik nasional. Tidak main-main jumlah pengunjungnya mencapai 300.000 per tahun. Peningkatan pendapatan asli desa ( Pades ) pun meningkat dari puluhan juta menjadi Rp 1,3 miliar pada tahun 2018.

Pada tahun 2018 desa ekowisata di raih salah satunya desa  Tangkahan ( Sumatera Utara ) menjadi desa yang menyisihkan ratusan desa lainnya.

Ada juga desa Tarean, di Sumatera Utara, yang memiliki sungai berdinding batu raksasa tapi belum di optimalkan pengelolaannya oleh pemda terkait. 

Bercermin dari beberapa raihan prestasi desa diatas, yang mampu membuat warganya terlibat positif membangun desa wisata, hal tersebut cukup membuktikan, desa bukan tidak mungkin menjadi salah satu solusi menekan urbanisasi sekaligus menjaga lingkungan, karena terbukti peluang dan kesempatan terbuka lebar bagi warga sekaligus menanggulangi permasalahan kemiskinan karena membantu meningkatkan produktivitas serta alternatif kegiatan wirausaha.

Tentu saja desa yang berdaya seperti diatas dapat di adaptasi desa lain. Desa harus  memiliki road map perencanaan yang terukur agar tidak melenceng dari harapan. Langkah pertama tentu saja dengan memetakan potensi desa yang belum terjamah atau belum di kelola dengan baik.

Perangkat desa dapat dengan mudah menganalisa kebutuhan tersebut karena berada pada daerahnya sendiri.

sumber foto : www.bakpiamutiarajogja.com ( Desa Wisata Pujon Kidul )
sumber foto : www.bakpiamutiarajogja.com ( Desa Wisata Pujon Kidul )
Kedua, tentu saja mengedukasi warga agar paham bagaimana mengelola wisata desa menjadi lebih menarik pengunjung. Tentu pemerintah perlu memberikan petunjuk teknis terkait ekosistem wisata. Misal, terkait branding dan marketing.

Selain itu juga tidak lupa mengingatkan warga agar menjadi tuan rumah yang ramah. Perangkat daerah harus lihai juga melibatkan generasi muda lokal agar juga mampu menggaet para pengunjung yang seusia dan mengajak mempromosikannya di berbagai platform media sosial.

Apalagi, pengunjung generasi milenial ( usia 15-34 tahun ) tahun ini mencapai 82 juta jiwa ( riset Markplus ) yang akan terus meningkat karena fenomena bonus demografi.

Karakteristik milenial juga terlihat lebih melek akan ragam media sosial dan sangat antusias menampilkan foto pribadinya ketika mengunjungi destinasi wisata tersebut serta tidak malu-malu untuk bercuap-cuap mempromosikannya.

Belum lagi, blogger wisata yang kerap menuliskan pengalaman sendiri, jika lokasi wisata tersebut unik dan belum ramai di ketahui sesama komunitasnya. Ini akan sangat menimbulkan penasaran bagi yang lain untuk datang melancong, selain tentu saja menimbulkan efek word of mouth.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun