Mohon tunggu...
Pendidikan

Apa itu Multimedia Journalism?

9 Februari 2019   03:52 Diperbarui: 10 Februari 2019   11:38 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Seiring majunya perkembangan jaman, jurnalisme di internet pun ikut berubah. Jika pada mulanya portal berita hanya membubuhkan tulisan dan gambar, kini penggunaan audio dan video menjadi hal biasa.

Hal inilah yang disebut sebagai multimedia dimana bukan hanya 2 aspek yang disatukan dalam satu artikel berita namun lebih dari 2 aspek. Jika dijelaskan dalam definisinya, multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk, 2002). Awalnya penggabungan banyak aspek ini rumit, namun sekarang dengan kecanggihan teknologi, hal ini menjadi mudah dan cepat.

Di Indonesia sendiri, sudah ada berbagai portal berita yang menggunakan unsur multimedia dalam portal berita mereka, salah satunya kompas.com. Di kompas.com, terdapat VIK (Visual Interaktif Kompas), dimana informasi dituliskan dengan visualisasi grafis yang menarik, dengan banyak ikon yang dapat diklik dan tidak dipenuhi dengan tulisan monoton saja. Selain itu, juga dibubuhi video pendukung atas topik yang diangkat.

Visual Interaktif Kompas
Visual Interaktif Kompas
Penggunaan teks, gambar dan video dalam satu artikel ini pun memiliki kelebihan, yaitu bahwa tulisan jurnalistik menjadi lebih mudah dipahami karena disertai gambar dan pemaparan singkat lewat video atau audio. Visualisasi yang menarik juga dapat membuat audiens lebih 'betah' membaca dan lebih mudah mendapatkan informasi terkait isu yang dipaparkan dalam tulisan jurnalistik.

What has changed?

Jurnalisme multimedia ini pun tak lepas dari keberadaan internet yang juga menjadi sarana penyebaran jurnalisme yang kita kenal hari ini. Jurnalisme online yang multimedia adalah cara kerja yang menyentuh lapisan masyarakat lebih luas, yaitu dengan memanfaatkan internet sebagai kendaraannya.

Terhitung 2018, Menkominfo mencatat ada sekitar 43 ribu portal berita online di Indonesia dimana baru sekitar 100 portal berita yang diverifikasi. Data ini menunjukkan bahwa perubahan teknologi juga ikut memajukan gerak jurnalisme. Saat ini, seorang jurnalis harus mampu melakukan banyak hal terkait multimedia dan mengikut arus perubahannya.

Contohnya dalam jurnalisme data yang dilakukan oleh nytimes.com dalam unggahan tentang I hope so too. Berita yang diambil dari data itu membutuhkan setidaknya 5 aspek keahlian sehingga berita itu layak tampil dalam bentuk multimedia, yaitu audio + editing, database, programming flash, graphic design dan news gathering.

Produksi Multimedia Yohanes Widodo
Produksi Multimedia Yohanes Widodo
Melihat dari contoh tersebut, maka jelas bahwa kemampuan kita pun harus terus dikembangkan agar tidak kalah saing. Dulu kemampuan yang harus jurnalis miliki adalah sekedar mengumpulkan, memilih, memproduksi, mendistribusikan dan menafsirkan namun kehadiran multimedia mendorong para jurnalis untuk mampu melakukan editing video, computer programming, graphic, data journalism, information design dan photojournalism.

Multimedia Journalism memang terdengar rumit namun pada hakikatnya, penyebaran informasi luas yang dapat dilakukan di berbagai platform juga menjadi kebutuhan masyarakat (audiens). Maka dari itu, menjadi cair dan generalis menjadi hal penting yang harus dimiliki generasi penerus, yaitu mampu memahami bagaimana berkarya di berbagai aspek multimedia.

AUDIO FORMAT: https://anchor.fm/bernetta-nindya/episodes/Multimedia-Journalism-e35qkt

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun