Mohon tunggu...
Bernadette Aurellia
Bernadette Aurellia Mohon Tunggu... Lainnya - INTJ

Masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Sosial di Masa Pandemi? Siapa Takut!

25 Desember 2020   22:46 Diperbarui: 26 Desember 2020   11:51 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Universitas Padjadjaran mengadakan program Tahap Persiapan Bersama bagi mahasiswa baru. Salah satu mata kuliah yang diujikan adalah Olah Kreativitas dan Kewirausahaan atau OKK. Biasanya, OKK merupakan “KKN kecil” bagi para mahasiswa. Mahasiswa akan pergi ke desa-desa di sekitar Universitas Padjadjaran, dan mengobservasi permasalahan yang terjadi di lokasi tersebut. 

Akan tetapi, keadaan pandemi menuntut kita untuk terus berinovasi. Karena mahasiswa tidak bisa terjun langsung ke lapangan, mata kuliah OKK tahun ini diadakan secara virtual. Mahasiswa baru diberikan tugas untuk menelaah lingkungan sekitar serta permasalahan yang ada disekitarnya. Oleh dosen pengampu Ibu Rani Sukmadewi, kelas OKK 99 diberikan tugas aksi sosial sebagai nilai UAS semester satu. Natanael, Cheery, Thifaal, Ghina, dan Bernadette tergabung menjadi sebuah kelompok dan memilih plasticless project sebagai tema aksi sosial. 

Tentu dengan situasi yang serba terbatas, terdapat beberapa kendala dalam menentukan tema. Dikarenakan anggota kelompok ini berasal dari daerah yang berbeda-beda, permasalahan yang diangkat dari aksi sosial ini harus bersifat universal dan bisa diterapkan dimanapun. “Kami memilih tema bahaya sampah plastik karena prihatin dengan kondisi bumi saat ini. Begitu banyak ekosistem yang rusak karena ulah manusia. Salah satu faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah sampah plastik. Tidak sedikit plastik yang dibuang sembarangan begitu saja. Perbuatan ini tentu tidak hanya mengakibatkan pencemaran dan berdampak bagi lingkungan sekitar, melainkan juga bagi generasi selanjutnya. Di samping itu juga, plastik merupakan bahan yang paling sulit untuk terurai. Butuh sekitar 1000 tahun untuk mengurai satu sampah plastik. Hal ini membahayakan flora dan fauna, karena bisa mengganggu siklus kehidupan dan keseimbangan alam”, ujar Natanael, selaku ketua dari aksi sosial ini.

Aksi sosial ini dimulai dengan membuat akun instagram yang kontennya berisi ajakan untuk mengurangi sampah plastik. Terdapat tiga konten utama dalam akun @plasticless.project, yaitu quotes, short news, dan fun fact tentang sampah. Setiap minggunya, akun ini meng-upload konten sebanyak tiga kali. Awalnya kelompok ini mengalami berbagai kendala, seperti pembagian tugas dan pemantauan progress akun instagram. Namun pada akhirnya semua dapat terlaksana dengan baik. Menurut Ghina, salah satu anggota kelompok yang turut serta membuat konten, kesulitan utama yang dialami adalah cara merealisasikan sebuah ide menjadi konten yang menarik. Akan tetapi selalu ada alternatif lain dari permasalahan tersebut.

“Harapan kelompok ini kedepannya, akan semakin banyak teman-teman yang sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu juga kami berharap  dengan dimulainya aksi sosial ini, semakin banyak individu yang menggunakan barang-barang ramah lingkungan seperti tas belanja, stainless atau bamboo straw, dan barang lainnya yang bisa membantu dalam mengurangi jumlah sampah plastik”, ujar Cheery. Menurut Thifaal, walaupun proyek aksi sosial yang dilaksanakan skalanya kecil, tidak menutup kemungkinan bahwa suatu hari aksi ini akan bertumbuh dan menjadi proyek yang besar. “Kami akan mengusahakan agar proyek ini dapat terealisasikan lebih luas lagi, minimal se-Indonesia.”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun