Mohon tunggu...
Yus Sofyandi Bermanaputera
Yus Sofyandi Bermanaputera Mohon Tunggu... -

Fill the rest of my life

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Harta Karun

18 Agustus 2014   10:08 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:16 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Alkisahada sekelompok orang yang bersahabat.Suatuhari salahseorang dari mereka datang ke toko yangmejualbuku-buku bekas.Padasaatsedangasyikmelihat-lihatbuku,matanya tertumbuk pada sebuah buku tua yang sampulnya sudah sangat kumal.

Diraihnyabukuitu dan dibacanya secarasepintas.Rupanyaia sangat tertarik pada buku itu maka buku itu dibelinya.

Dirumahnyaiamembacanya halamandemihalamandengan asyiknya.Iasangatserius membacanya,karenaisibukuitu mengisahkantentangadanya sebuah harta karun disuatudaerah terpencil.Timbullah niatnya untuk memburu harta karuntersebut dan kemudian ia menceritakan isi buku itu pada sahabat-sahabatnya sekaligus niatnya. Sahabat-sahabatnya itu pun sangat tertarik dan bersepakat untuk memburu harta karun itu.

Setelahmasing-masing membacanya buku itu, makadilakukan persiapanuntukekspedisipemburuan hartakarun,mulaidari menyiapkanpetadaerahdi manahartakarunituterpendam, informasimengenaijalan sertatransportasinyasampaidengan perhitungan biaya untuk keperluan ekspedisi tersebut. Perjalananekspedisipun dilakukan. Mereka bersemangat dan saling bahu membahu menghadapi rintangan-rintangan yang berbahaya yangmereka hadapi selama perjalanan menuju tempathartakarun tersimpan.Apayang ada di masing-masingbenakmerekaadalah setelahmemperolehharta karun itu mereka akan kayadanhidup merekaakanterjaminsertakeinginan-keinginanmerekaakan terpenuhi.

Pendekceritera mereka dapat mencapai tempat dimana harta karuntersimpan.Penggalianpun mereka lakukandengansemangat kebersamaan,hartakarunpunmerekatemukan.Merekabersorak gembira.

Kinimereka dalam perjalanan pulang sambilmembawaharta karunyang mereka dapat. Namun apa yang ada dalam benakmasing-masingsangatlah berbeda dengan waktu perjalanansebelumharta karundidapat. Kini dalam benak mereka adalah bagaimanacaranya agar dapat melenyapkan kawannya agar diperoleh bagian yanglebih besar.

Merekapunmasing-masing bersiasat dansuasanapunmenjadi salingcurigamencurigai. Seorang demi seorang mati,adayang terbenam di rawa, ada yang dimakan binatang buas, ada yangjatuh kejurangataupunterperangkap padasituasiyangberbahaya, tanpa ada usaha pertolongan dari yang lainnya.

Tinggallahkiniseorang yang masih bertahanberkatsemua kelihaianserta kelicikannya. Ia pun sangat gembira karenakini iaadalahpemiliksemuahartakarun,dalambenaknyaia membayangkan, bahwa ia adalah seorang yang sangat kaya-raya.

NamunrupanyaTuhanmenentukanlain. Ia yang sedang berlayarbersamaharta karunnya itu, tiba-tibacuacamendung, petirbersahutan dan hujanpun turun dengan lebatnya.Terjadilah air bah, gelombang air besar menggulung menenggelamkan orangitu bersama harta karun dan harta karunpun tenggelam ke dasar sungai, entahlah kalau sampai hanyut ke dasar laut ............

Itulahsekelumit ceritera tentang perburuanhartakarun. Hartamemangselalu diburu oleh semua orang dalam rangkauntuk mempertahankanhidup. Harta itu sendiri dapatmembawamanfaat, namunhartapundapat membawa celaka. Karenakekhawatiran akan hari esok atau keinginan menjadi orang yang terpandang maka orang menjadi rakus. Berbagai cara orang memburu harta, bahkan ada yang demi memperoleh harta sampai tega untuk mencelakakan oranglain, kadang-kadang tidak peduli saudaranyapun menjadi korbannya.

Barangkaliceriterainidapat menjadi bahan renungan.Karenabagaimanapun proseswaktuakan membuktikan niat-niat sekaranginidanini sudahbanyak terbukti. Yang berniat dengan baik danjujurakan selamat dan harum namanya dan yang berniat tidak baik akanjatuh dan tercemar namanya.

Barangkalidisiniperlu juga dikemukakan walaupun sudah seringdidengar bahwa barang siapa yang menuduh tanpakebenaran adalahfitnah dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan, hukumandi akhirat bagi orang yang memfitnah tentu sangatpedih. Demikianjuga barang siapa yang berkata tidak benar,menutupi kenyataan adalah pembohong dan di akhirat hukuman bagi orang yang membohong tentu sangat pedih pula. Dan orang-orang yangmenutupi kebohongan itu termasuk orang yang membohong alias pembohong.

Kitabangsa Indonesia tentu percaya akan hal itu, karena NegaraRepublikIndonesia berfalsafahPancasila,dimanasila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menjamin warganya memeluk agama menurut keyakinannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun