Mohon tunggu...
Berlian MD
Berlian MD Mohon Tunggu... -

Tuangkan semua idemu, mimpimu, dan semua harapanmu dalam rangkaian kata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengubah Statement "Miring" BK

2 Februari 2018   15:54 Diperbarui: 2 Februari 2018   16:07 1134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru mata pelajaran apa yang sangat kalian ingat ketika Sekolah Dasar, SMP, dan SMA? Apa kalian ingat dengan guru BK kalian?? Mungkin diantara kalian bukanlah sosok 'mantan' siswa yang gemar berurusan dengan para guru-guru BK pastinya, jadi tidak terlalu memiliki chemistrydan ikatan batin yang kuat dengan mereka. Hehehe. Pasti dapat langsung terbaca apa komentar kalian mengenai sosok-sosok yang saya singgung tadi, suara lantang, omongannya pedas, garang, suka menghukum, ekspresi ada yang datar ada juga yang berapi-api dengan mata merah menyala. :) freak!

Tidak apa-apa... Dulu komentar saya mengenai guru BK lebih mengerikan dari itu. Maklumlah, chemistrydan ikatan batin saya terlalu kuat dengan beliau-beliau tersebut. Hehehe. Sedikit cerita, saya mengalami drama dengan beliau-beliau (para tokoh BK di sekolah saya dulu) mulai saya bersekolah di tingkat dasar hingga tingkat atas. Namun yang saya dapati berbeda-beda, jadi dulu saya bingung sebenarnya. Apa sih peran BK sesungguhnya di sekolah??

Ketika berada di tingkat dasar, minimal seminggu 3 kali saya dan tim huru-hara sekolah (teman-teman atau lebih tepatnya komplotan saya) harus menjalin simbiosis parasitisme (menurut kami pada saat itu) dengan para guru BK. Ngepeltempat wudhu dan kamar mandi wanita masjid yayasan, hafalan surat-surat pendek Al-Qur'an, dan lain sebagainya. Seperti halnya ketika berada pada tingkatan SMP, mungkin karena guru BK-nya sama... Hehehe. Itu karena saya bersekolah di yayasan yang sama. Pada detik itu saya menyimpulkan, guru BK tak ubahnya nenek sihir jahat yang tega mengurung Rapunzel di dalam menara tinggi. :) :)

 Ketika saya mulai berada di tingkat SMA, disini pikiran saya mulai berkecamuk. Sebenarnya apa sih peran BK itu?! Karena saat saya berada di SMA, para guru-guru BK sangat 'bersahabat' dengan para siswa. Banyak solusi yang mereka berikan kepada para siswa yang berkonsultasi ke kantor mereka. Bahkan, ketika saya meminta untuk dipindahkan dari jurusan IPA ke jurusan IPS, mereka tidak langsung memarahi atau berkomentar negatif mengenai hal itu, justru mereka memiliki solusi-solusi dan mau mendengarkan saya bercerita panjang kali lebar mengenai alasan saya pindah. Lawan saya dan para troublemakersekolah bukan lagi para beliau-beliau yang berkiprah di BK, akan tetapi berganti kepada beliau-beliau yang disebut Tim Tata Tertib (TaTib). Kalau dapat disimbolkan, mereka seperti naga hitam dalam film animasi china tahun 2014, Dragon Nest Warriors Dawn. Mengerikan :) :). Hehehe.

Sebenarnya seperti apa BK atau Bimbingan Konseling itu?!

Sebenarnya BK dapat diketahui dari arti ditiap-tiap katanya. Bimbingan dan Konseling atau yang lebih akrab di telinga kita dengan istilah BK, merupakan gabungan dari 2 kata yakni, Bimbingan dan Konseling.

Bimbingan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) entah kamus manual ataukah online diartikan bahwa bimbingan merupakan petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan sesuatu. Dalam buku Konseling Individualyang ditulis oleh Sofyan S. Wilis, Arthur J. Jhones mengartikan guidance(bimbingan) adalah "The help given by one person to another in making choices and adjustment and in solving problem" (bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada (seseorang) lainnya dalam membuat pilihan dan keputusan serta dalam memecahkan masalah).

Konseling, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diartikan bahwa konseling merupakan pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli sedemikian rupa sehingga pemahaman terhadap kemampuan diri sendiri meningkat dalam memecahkan berbagai masalah. Dalam buku rujukan atau referensi yang sama, Milton E. Hahn mengartikan konseling sebagai suatu proses yang terjadi dalam hubungan seorang individu yang mengalami masalah sulit untuk diatasinya sendiri dengan seorang petugas professional yang telah memperoleh latihan serta pengalaman untuk membantu klien memecahkan masalah sulitnya.

Dari kedua arti kata tersebut dapat disimpulkan bahwa Bimbingan dan Konseling bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang (guru BK) untuk menghukum para siswanya guna menumbuhkan efek jera agar nantinya tidak mengulangi lagi. Akan tetapi, Bimbingan dan Konseling atau yang lebih akrab disebut BK, merupakan tempat dimana siswa dapat memperoleh bantuan dalam membuat pilihan dan keputusan yang tidak bisa mereka pilih dan putuskan sendiri, memecahkan masalah yang tidak bisa mereka selesaikan sendiri,  dan hal tersebut dilakukan atau dibantu oleh seorang konselor. Konselor disekolah tidak lain dan tidak bukan adalah guru BK itu sendiri. So, guru BK bukannya mereka yang menghukum, memberikan sanksi, atau hal menyeramkan lainnya.

Opini saya, BK itu...

  •  Tempat memperoleh saran dan bantuan akan pilihan atau keputusan yang memusingkan.
  • Bukan lagi tempat khusus bagi mereka para troublemakers sekolah.
  • Bukan lagi tempat dengan label negatif atau miring.
  • Bukan lagi miniatur neraka di kehidupan nyata siswa sekolahan.
  • BK adalah tempat yang menyenangkan.

:) :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun