Jakarta - Nama Dean Hartono tiba-tiba menjadi perbincangan hangat di dunia pendidikan Indonesia setelah penampilannya yang memukau di episode perdana Clash of Champions (COC) Season 2 Ruangguru. Mahasiswa jurusan Aktuaria Institut Teknologi Bandung (ITB) ini berhasil merebut perhatian publik dengan kemampuan analitisnya yang luar biasa.
Prestasi Akademik yang Gemilang
Dean Hartono berhasil keluar sebagai juara pertama di babak Harmonic Maths dalam COC Season 2, sebuah pencapaian yang tidak mengejutkan mengingat rekam jejaknya yang luar biasa. Saat ini Dean menempuh pendidikan di Program Studi Aktuaria ITB dengan IPK 3,74 - angka yang sangat mengesankan mengingat jurusan ini dikenal sebagai salah satu yang tersulit di Indonesia.
Program Studi Aktuaria merupakan disiplin ilmu yang menerapkan matematika dan statistika untuk menganalisis dan mengelola risiko, terutama dalam bidang asuransi jiwa maupun asuransi umum. Kompleksitas materi yang dipelajari membuat jurusan ini hanya bisa dijalani oleh mahasiswa dengan kemampuan analitis tinggi.
 Koleksi Medali Olimpiade Internasional
Dean bukan nama baru dalam dunia kompetisi akademik. Sejak masa sekolah, ia telah mengukir berbagai prestasi membanggakan di kancah internasional. Tahun 2019, Dean meraih medali perunggu di International Physics Olympiad yang diselenggarakan di Lithuania, kemudian meraih perak di Asian Physics Olympiad di Taiwan.
Puncak prestasinya tercapai ketika Dean berhasil meraih medali emas sebagai Absolute Winner di Olimpiade Nasional MIPA (ONMIPA) Perguruan Tinggi 2023 bidang Fisika. Yang menarik, prestasi ini diraihnya meskipun Dean bukan mahasiswa jurusan Fisika, melainkan Aktuaria - menunjukkan kemampuan lintas disiplin yang luar biasa.
Strategi dan Kepemimpinan di COC
Dalam episode perdana COC Season 2, Dean meraih peringkat pertama di babak satu permainan Harmonic Maths, membuatnya lolos ke tahap selanjutnya. Di kompetisi ini, Dean berperan sebagai kapten tim yang beranggotakan Luthfi, Nares, dan Shen - tim yang terkenal solid dengan strategi permainan yang baik.
Yang membuat Dean istimewa bukan hanya kemampuan akademisnya, tetapi juga cara ia menyelesaikan soal-soal dengan tenang, cepat, dan akurat. Bahkan ketika timnya mengalami goyangan di awal kompetisi, Dean tetap menjadi tulang punggung yang menjaga performa tim.
