Timing konser Kep1er menjadi sorotan khusus karena bertepatan dengan rencana kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Korea Selatan pada Oktober mendatang untuk menghadiri KTT APEC. Ini akan menjadi kunjungan pertama Xi ke Korea dalam 11 tahun terakhir.
Para pengamat industri menilai momen ini sebagai sinyal kuat bahwa Beijing mungkin sedang mempertimbangkan pelonggaran pembatasan terhadap Hallyu (gelombang budaya Korea). Hampir satu dekade setelah China memberlakukan larangan tidak resmi terhadap pertunjukan K-pop di daratan, Beijing tampaknya sedang menurunkan salah satu hambatan non-perdagangan yang menghalangi fenomena budaya Korea Selatan.
Aktivitas Terbatas yang Sudah Berlangsung
Meskipun konser masih dilarang, beberapa aktivitas seperti fan meeting dan pop-up store sesekali masih diperbolehkan. BLACKPINK baru-baru ini meluncurkan tur pop-up berskala besar di China, dimulai dari Shanghai pada 2 Agustus, dilanjutkan ke Shenzhen, Wuhan, Chengdu pada 3 Agustus, dan Beijing pada 5 Agustus.
Acara tersebut berhasil menarik kerumunan fans di berbagai mal, namun tetap saja tidak ada izin untuk konser musik.
Kep1er: Grup Multinasional dengan Potensi Besar
Kep1er debut pada awal 2022 melalui program audisi Mnet "Girls Planet 999". Grup beranggotakan tujuh perempuan ini memiliki komposisi internasional dengan satu anggota asal China dan satu dari Jepang, serta telah tampil di Jepang, Makau, dan Taiwan.
Kehadiran anggota China dalam grup ini mungkin menjadi salah satu faktor yang memudahkan persetujuan konser dari otoritas setempat.
Tetap Waspada Terhadap Ketidakpastian
Meski optimisme mulai tumbuh, para eksekutif industri tetap berhati-hati. Sebagai contoh, boy band EPEX sempat mengumumkan konser di Fuzhou - kota yang sama dengan lokasi konser Kep1er - namun dibatalkan tiga minggu sebelum hari-H. Hal serupa dialami band indie Korea Say Sue Me yang harus membatalkan konser di Beijing pada Juli tahun lalu.
"Pelaku industri mulai punya harapan, apalagi dengan rencana kunjungan Xi akhir tahun ini, bahwa pembatasan ini mungkin akhirnya akan dicabut," ungkap seorang eksekutif dari agensi K-pop besar. "Tapi pasar China itu tidak dapat diprediksi. Kalaupun pintu dibuka, isu politik bisa menutupnya kapan saja."