Barcelona, 21 Agustus 2025 - Klub raksasa Catalan, FC Barcelona, kembali menghadapi masalah registrasi pemain yang telah berlangsung selama lima musim berturut-turut. Kali ini, kasus Roony Bardghji, sayap kanan berusia 19 tahun asal Swedia, menjadi sorotan utama dalam perdebatan antara kebijakan La Liga dan otonomi klub.
Masalah Utama: Status Roony Bardghji
Roony Bardghji, yang bergabung dengan Barcelona dari FC Copenhagen pada Juli 2025 dengan kontrak hingga 2029, menghadapi kendala registrasi yang tidak biasa. Pemain yang dibeli seharga 2 juta ini tidak dapat didaftarkan di tim satelit Bara Atltic karena La Liga menganggapnya sebagai pemain tim utama.
Keputusan La Liga ini menimbulkan pertanyaan serius tentang batas kewenangan federasi liga dalam mengatur kebijakan internal klub. Bardghji telah berlatih bersama tim utama dan bahkan tampil dalam tur pramusim Asia, namun Barcelona berencana menempatkannya di tim cadangan untuk mendapatkan lebih banyak waktu bermain.
Dilema Registrasi yang Berkelanjutan
Masalah registrasi Barcelona tidak hanya terbatas pada Bardghji. Klub juga menghadapi kesulitan mendaftarkan beberapa pemain lain, termasuk Wojciech Szczesny dan Gerard Martin, yang harus menunggu hingga 31 Agustus untuk proses registrasi.
Situusi ini mencerminkan masalah struktural yang lebih besar dalam hubungan Barcelona dengan regulasi Financial Fair Play (FFP) La Liga. Sejak musim 2021-22, Barcelona terus berjuang memenuhi aturan 1:1 yang mengharuskan klub menyeimbangkan pengeluaran dengan pendapatan.
Precedent Real Madrid
Kasus ini semakin rumit ketika Barcelona mencoba menghindari skenario serupa yang dialami Real Madrid dengan Franco Mastantuono. Real Madrid sempat mengalami masalah serupa dengan pemain muda Argentina tersebut, yang mendapat nomor punggung utama namun menghadapi kendala registrasi.
Barcelona awalnya mempertimbangkan untuk mendaftarkan Bardghji di Bara Atltic meski menyadari pemain tersebut mungkin tidak bermain reguler. Namun, setelah melihat kasus Mastantuono, klub memutuskan untuk lebih berhati-hati.
Pertanyaan Fundamental tentang Otonomi Klub
Kasus ini memunculkan pertanyaan mendasar: apakah federasi liga memiliki hak untuk menentukan di mana seorang pemain harus didaftarkan dalam struktur internal klub? Barcelona telah menginvestasikan uang untuk membeli Bardghji dan seharusnya memiliki kebebasan untuk menentukan strategi pengembangan pemainnya.
Para pengamat sepak bola mempertanyakan apakah La Liga melampaui kewenangannya dengan mencampuri urusan internal klub mengenai penempatan pemain. Hal ini terutama mengingat Bardghji masih berusia 19 tahun dan dapat diuntungkan dengan bermain lebih reguler di level yang lebih rendah.
 Dampak pada Musim Depan
Meskipun menghadapi kendala registrasi, Barcelona tampaknya tidak terlalu khawatir dengan situasi Bardghji. Opsi pendaftaran di Bara Atltic masih terbuka jika registrasi tim utama tidak dapat diselesaikan dalam waktu dekat.
Namun, situasi ini menunjukkan masalah sistemik yang lebih luas dalam tata kelola sepak bola Spanyol, di mana batas kewenangan antara liga, federasi, dan klub sering kali tidak jelas.
Kasus Roony Bardghji menjadi cerminan dari kompleksitas regulasi sepak bola modern, di mana aspek finansial, administratif, dan kompetitif saling berbenturan. Sementara Barcelona terus berjuang dengan masalah registrasi kronis mereka, pertanyaan tentang keseimbangan kekuatan antara liga dan klub tetap relevan untuk masa depan sepak bola Spanyol.
Situasi ini akan terus dipantau, terutama menjelang penutupan jendela transfer pada akhir Agustus, ketika semua pihak berharap dapat mencapai resolusi yang adil bagi semua pihak yang terlibat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI